Pemilik Kos Yang Agresif

Update terbaru Cerita Sex Dewasa, Pada kisah Cerita Seks bergambar kali ini yang berjudul Suami Pinjaman, saya telah menyediakan cerita HOT pengalaman pribadi maupun orang lain lengkap dengan gambar seksi peningkat nafsu birahi anda. Selamat membaca.


“Kamu ini ada-ada saja. Memangnya saya ini bintang sinetron atau jenis. ”
“Sungguh kok. Tahu tidak apa yang kukagumi pada Mbak? ”
“Coba apa.. ”
“Itu.. ”
“Mana? ”

Bandar judi pulsa-Tanpa ada bebrapa sangsi sekali lagi saya menyentuhkan telunjukku ke payudaranya yang seperti umum cuma dibungkus kaus.
“Ah.. anda ini. ”

Reaksinya semakin membuatku berani. Saya mendekat. Mencium pipinya dari belakang kursi tempat duduknya. Mbak Sus diam. Lantas ganti kucium lehernya yang putih. Dia menggelinjang kegelian, namun tidak berupaya menampik.

Wah, peluang nih. Saat ini sembari menciumi lehernya tanganku bergerilya dibagian dadanya. Dia berupaya menepis tanganku yang ngawur, namun saya tidak ingin kalah. Remasanku selalu kulanjutkan.

“Dik.. malu ah diliat orang”, tuturnya perlahan. Tepisannya melemah.
“Kalau demikian kita ke kamar? ”
“Kamu ini nakal”, katanya tanpa ada berupaya sekali lagi hentikan serbuan tangan serta bibirku.

“Mbak.. ”
“Hmm.. ”
“Bolehkah mm.., bolehkah bila saya.. ”
“Apa hh.. ”
“Bolehkah saya memegang susu Mbak yang gede itu? ”
“Hmm.. ” Dia mendesah saat kujilat telinganya.

Tanpa ada menanti jawabannya tanganku selekasnya menelusup ke balik kausnya. Rasakan begitu empuknya daging yang membukit itu. Kuremas dua payudaranya dari belakang dengan ke-2 tanganku. Desahannya semakin kuat. Lantas kepalanya disandarkan ke dadaku. Aduh mak, bermakna dia oke. Tanganku semakin semangat. Saat ini ke-2 putingnya ganti kupermainkan.

“Dik, tutup pintunya dahulu dong”, bisiknya dengan nada agak bergetar, mungkin saja menahan birahinya yang mulai naik.
Tanpa ada diminta 2 x secepat kilat saya selekasnya tutup pintu depan. Pasti supaya kondisi aman serta teratasi. Kemudian saya kembali pada Mbak Sus. Saat ini saya jongkok di depannya.

Mengungkap rok bawahnya serta merenggangkan ke-2 kakinya. Wuih, begitu mulus ke-2 pahanya. Pangkalnya terlihat menggunduk dibungkus celana dalam warna krem. Sembari menciumi pahanya tanganku menelusup di pangkal pahanya, meremas-remas vagina serta klitorisnya yang besar. Lidahku semakin naik ke atas. Mbak Sus menggelinjang kegelian sembari mendesah halus. Pada akhirnya jilatanku hingga di pangkal pahanya.

“Mau apa kau sshh.. sshh”, tanyanya lirih sembari memegangi kapalaku erat-erat.
“Mbak belum juga sempat dioral ya? ”
“Apa itu? ”
“Vagina Mbak juga akan kujilati. ”
“Lo itu kan tempat kotor.. ”
“Siapa katakan? ”

“Ooo.. oh.. oh.. ”, desis Mbak Sus keenakan saat lidahku mulai bermain-main di gundukan vaginanya. Terlihat dia keenakan walau masih tetap dibatasi celana dalam.

Mau nonton video bokep???klik disini <-------

Serangan juga kutingkatkan. Celananya kepelorotkan. Saat ini piranti rahasia kepunyaannya ada dimuka mataku. Kemerahan dengan klitoris yang besar sesuai sama sangkaanku. Di sekitarnya ditumbuhi rambut tidak demikian lebat.

Lidahku lalu bermain di bibir vaginanya. Pelan-pelan mulai masuk kedalam dengan beberapa gerakan melingkar yang buat Mbak Sus semakin keenakan, hingga mesti mengangkat-angkat pinggulnya.
“Aahh.. Kau pandai sekali. Belajar dari tempat mana hh.. ”
“mm film biru serta bacaan porno kan banyak mm.. ” jawabku.

Mendadak, tok.. tok.. tok. Pintu depan ada yang mengetuk. Wah berabe nih. Tindakan liarku juga berhenti mendadak.
“Sst ada tamu Mbak”, bisikku.
“Cepat kau sembunyi ke dalam”, kata Mbak Sus sembari mengatur bajunya yang agak berantakan.

Saya selekasnya masuk kedalam kamar Mbak Sus. Untung kaca jendela depan yang lebar-lebar rayban semuanya, hingga dari luar tidak lihat kedalam. Hingga di kamar berbau harum itu saya duduk di pinggir ranjang. Penisku tegak menekan celana pendekku yang kukenakan.

Sialan, baru asik ada yang mengganggu. Kudengar nada pintu di buka. Mbak Sus bicara sebagian patah kata dengan seseorang tamu bertemura lelaki. Tidaklah sampai dua menit Mbak Sus menyusul masuk kamar sesudah tutup pintu depan.

“Siapa Mbak? ”
“Tukang koran menagih rekening. ”
“Wah mengganggu saja itu orang. Baru nikmat-nikmat.. ”
“Sudahlah”, tuturnya sembari mendekati saya.

Tanpa ada sungkan-sungkan Mbak Sus mencium bibirku. Lantas tangannya menyentuh celanaku yang menonjol karena penisku yang ereksi maksimum, meremas-remasnya sebagian waktu. Begitu lembut ciumannya, walau masih tetap polos.

Saya selekasnya menjulurkan lidahku, memainkan di rongga mulutnya. Lidahnya kubelit hingga dia seperti akan tersedak. Awal mulanya Mbak Sus seperti juga akan memberontak serta melepas diri, tapi tidak kubiarkan. Mulutku seperti menempel di mulutnya.

Lama-lama dia pada akhirnya dia dapat nikmati serta mulai menirukan style permainan ciuman yang dengan tidak sadar barusan kuajarkan.

“Uh anda pengalaman sekali ya. Sama siapa? Pacarmu? ” tanyanya diantara kecipak ciuman yang membara serta mulai liar.
Saya tidak menjawab. Tanganku mulai mempermainkan ke-2 payudaranya yang terlihat menggairahkan itu. Agar tidak merepotkan, kausnya kulepas.

Saat ini dia telanjang dada. Tidak senang, selekasnya kupelorotkan rok bawahnya. Nah saat ini dia telanjang bulat. Begitu bagus badannya. Padat, kencang, serta putih mulus.

“Nggak adil. Anda harus juga telanjang. ” Mbak Sus juga menanggalkan kaus, celana pendek, serta paling akhir celana dalamku. Penisku yang tegak penuh selekasnya diremas-remasnya. Tanpa ada dikomando kami rebah ke ranjang, berguling-guling, sama-sama menindih.
“Mbak ingin saya oral sekali lagi? ” tanyaku.
Mbak Sus cuma tersenyum. Saya menunduk ke selangkangannya mencari-cari pangkal kesenangan kepunyaannya. Tanpa ada ampun sekali lagi mulut serta lidahku menyerang daerah itu dengan liar.


Mbak Sus mulai keluarkan jeritan-jeritan tertahan menahan nikmat. Terlihat dia temukan pengalaman baru yang membius gairahnya. Nyaris lima menit kami nikmati permainan itu. Setelah itu saya merangkak naik. Menyorongkan penisku ke mulutnya.
“Gantian dong, Mbak.


“Apa muat segede itu.. ”

Tanpa ada menanti jawabannya selekasnya kumasukkan penisku ke mulutnya yang mungil. Awal mulanya agak kesusahan, namun lama-lama dia dapat beradaptasi hingga tidak lama penisku masuk rongga mulutnya. Lihat Mbak Sus agak tersiksa oleh style permainan baru itu, saya juga selekasnya mencabut penisku. Fikirku, kelak lama-lama tentu dapat.

“Sorry ya Mbak”
“Ah kau ini mainnya aneh-aneh. ”
“Justru di situ enaknya, Mbak. Sampai kini Mbak sama suami main seksnya bagaimana? ” tanyaku sembari menciumi payudaranya.
“Ah malu. Kami main konvensional saja kok. ”
“Langsung tusuk demikian tujuannya.. ”

“Nakal kau ini”, tuturnya sembari tangannya mengelus-elus penisku yang tetap masih tegak berdiri.
“Suami Mbak mainnya lama tidak? ”
“Ah.. ” dia tersipu-sipu. Mungkin saja malu untuk mengungkap.
“Pasti Mbak tidak sempat senang ya? ”

Mbak Sus tidak menjawab. Dia jadi menciumi bibirku dengan penuh gairah. Tanganku juga ganti-berganti memainkan ke-2 payudaranya yang kenyal atau selangkangannya yang mulai berair. Saya tahu, wanita itu telah kepengin disetubuhi. Tetapi saya berniat membiarkan dia jadi penasaran sendiri.

Namun lama-lama saya tidak tahan juga. Penisku juga telah menginginkan selekasnya menggenjot vaginanya. Pelan-pelan saya mengarahkan barangku yang kaku serta keras itu ke arah selangkangannya. Saat mulai menembus vaginanya, kurasakan badan Mbak Sus agak gemetar.

“Ohh.. ” desahnya saat sedikit untuk sedikit batang penisku masuk vaginanya.
Sesudah semua barangku masuk, saya selekasnya bergoyang naik turun diatas badannya. Saya semakin terangsang oleh jeritan-jeritan kecil, lenguhan, serta ke-2 payudaranya yang turut bergoyang-goyang.

Tiga menit sesudah kugenjot Mbak Sus menjepitkan ke-2 kakinya ke pinggangku. Pinggulnya dinaikkan. Nampaknya dia juga akan orgasme. Genjotan penisku kutingkatkan.

“Ooo.. ahh.. hmm.. sshh.. ” desahnya dengan badan menggelinjang menahan kesenangan puncak yang diperolehnya.
Kubiarkan dia nikmati orgasmenya sebagian waktu. Kuciumi pipi, dahi, serta semua berwajah yang berkeringat.

“Enak Mbak? ” tanyaku.
“Emmhh.. ”
“Puas Mbak? ”
“Ahh.. ” desahnya.
“Sekarang Mbak berbalik. Menungging. ”

Saya mengatur tubuhnya serta Mbak Sus menurut. Dia saat ini bertumpu pada siku serta kakinya.
“Gaya apa sekali lagi ini? ” tanyanya.
“Ini style anjing. Senggama lewat belakang. Tentu Mbak belum juga sempat. ”

Sesudah siap saya juga mulai menggenjot serta menggoyang dari belakang. Mbak Sus kembali menjerit serta mendesah rasakan kesenangan tidak ada tara yang mungkin saja sampai kini belum juga sempat dia peroleh dari suaminya. Sesudah dia orgasme hingga 2 x, kami istirahat.

“Capek? ” tanyaku.
“Kamu ini aneh-aneh saja. Hingga ingin remuk tulang-tulangku. ”
“Tapi kan nikmat Mbak”, jawabku sembari kembali meremas payudaranya yang menggemaskan.

“Kita teruskan kelak malam saja ya. ”
“Ya deh bila lelah. Tapi tolong lagi, saya pengin masuk supaya spermaku keluar. Nih telah tidak tahan sekali lagi penisku. Saat ini Mbak yang di atas”, kataku sembari mengatur tempatnya.
Saya terletang serta dia menempati pinggangku. Tangannya kubimbing supaya memegang penisku masuk ke selangkangannya. Sesudah masuk badannya kunaikturunkan selaras genjotanku dari bawah. Mbak Sus tersentak-sentak ikuti irama goyanganku yang semakin lama semakin cepat.

Payudaranya yang turut bergoyang-goyang menaikkan gairah nafsuku. Terlebih ditingkah lenguhan serta jeritannya mendekati hingga puncak. Saat dia menjangkau orgasme saya belum juga apa-apa. Tempatnya selekasnya kuubah ke style konvensional.

Mbak Sus kurebahkan serta saya menembaknya dari atas. Mendekati klimaks saya tingkatkan frekwensi serta kecepatan genjotan penisku.

“Oh Mbak.. saya ingin keluar nih ahh.. ”
Selang beberapa saat spermaku muncrat didalam vaginanya. Mbak Sus lalu menyusul menjangkau klimaks. Kami berpelukan erat. Kurasakan vaginanya demikian hangat menjepit penisku. Lima menit lebih kami dalam tempat relaksasi sesuai sama itu.

“Vaginamu masik nikmat Mbak”, bisikku sembari mencium bibir mungilnya.
“Penismu juga nikmat, Dik. ”
“Nanti kita main dengan beberapa macam style sekali lagi. ”
“Ah Mbak memanglah kalah pandai di banding anda. ”

Deposit pulsa-Kami berpelukan, berciuman, serta sama-sama meremas sekali lagi. Seperti tidak bebrapa senang rasakan kesenangan beruntun yang barusan kami rasakan.

“Mbak bila pengin katakan saja ya. ”
“Kamu juga. Bila menginginkan ya segera masuk ke kamar Mbak. Namun sst.. bila cocok aman lo. ”
“Mbak ingin tidak main ramai-ramai? ”
“Maksudmu bagaimana? ”

“Ya umpamanya saya mengajak satu diantara rekan serta kita main bertiga. Dua lawan satu. Soalnya Mbak tidak cukup bila hanya dilayani satu cowok. ”
“Ah anda ini ada-ada saja. Malu ah.. ”
“Tapi ingin coba kan? ”

Mbak Sus tidak menjawab. Dia jadi lalu menciumi serta menggumuli saya habis-habisan. Ya saya terangsang sekali lagi jadinya. Ya penisku tegak sekali lagi. Ya pada akhirnya saya harus menggenjot serta menembaknya hingga dia orgasme sekian kali. Ah Mbak Sus, Mbak Sus.


Mau nonton video bokep???klik disini <-------

Link alternatif  AGEN JUDI ONLINE QQPUMA :👇

www.uangbola.com
www.qqpuma1.com
www.qqpuma2.com
www.qqpuma3.com

versi mobile/android/handphone

m.uangbola.com
m.qqpuma1.com
m.qqpuma2.com
m.qqpuma3.com

Silahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Sex Aku Di Perkosa Oleh Teman-Temanku

Cerita sex XXX Nafsu Brutal

Cerita Sex Bercumbu dengan Pemuda Idaman