Cerita Sex Pengalaman Kumpulan Tante Menyewa Gigolo
Update
terbaru Cerita Sex Dewasa, Pada kisah Cerita Seks bergambar kali ini
yang berjudul Suami Pinjaman, saya telah menyediakan cerita HOT
pengalaman pribadi maupun orang lain lengkap dengan gambar seksi
peningkat nafsu birahi anda. Selamat membaca.
Situs judi terpercaya-Ini adalah pengalaman Terlucu dan Menegangkan pertama ku mungkin kalau di bikin judul cerita bisa ya di bikin cerita Pengalaman Kumpulan Tante Menyewa Gigolo.
Mau nonton video bokep???klik disini <-------
Silahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Situs judi terpercaya-Ini adalah pengalaman Terlucu dan Menegangkan pertama ku mungkin kalau di bikin judul cerita bisa ya di bikin cerita Pengalaman Kumpulan Tante Menyewa Gigolo.
Setelah
sekian lama aku menunggu kabar dari Fahri kemudian aku mendapatkan
nomor telepon seorang Gigolo tak lama langsung aku minta untuk datang di
tempat kami dikirimkanlah 3 orang pria yang memang sudah pengalaman di
bidangnya, setelah janjian kami chek in hotel Sahid selang beberapa
waktu datanglah cowok 3 yang macho abis.
Kira
kira umurnya 25-27 tahun ketiganya terlihat ateletis dan menggoda
sungguh tampan tampan wajahnya gigolo tersebut, aku pilih diantara
ketiga cowok tersebut dan terpilih 2 karena satunya tingginya kurang
maksimal, jujur saja pertama aku agak sedikit nerves karena baru pertama
ini aku ingin bercinta dengan cowo gigolo.
Setelah
berpikir sejenak akhirnya aku menyuruh mereka bertiga untuk telanjang
di hadapan kami, sesaat mereka ragu, tapi akhirnya mau juga setelah
kupancing dengan membuka baju atasku hingga terlihat bra merahku.
Dari
pandangan matanya aku tahu bahwa mereka tertarik denganku, bahkan tanpa
dibayar pun aku yakin mereka mau melakukannya. Kupikir hanya orang gila
saja yang tidak tertarik dengan postur tubuhku yang putih seperti Cina,
tinggi semampai, sexy, dan wajah cantik, paling tidak itulah yang
sering dikatakan laki-laki.
“Oke,
yang tidak terpilih, kalian boleh memegang buah dadaku ini sebelum
pergi asal mau telanjang di depanku sekarang.” kataku menggoda, dengan
demikian aku dapat melihat kejantanan mereka saat tegang, itulah yang
menjadi pertimbanganku.
Serempak
mereka melepas pakaiannya secara bersamaan, telanjang di depanku.
Hasilnya cukup mengejutkanku, ternyata disamping memiliki tubuh yang
atletis, ternyata mereka mempunyai alat kejantanan yang mengagumkan, aku
dibuat takjub karenanya.
Rata-rata
panjang kejantanan mereka hampir sama, tapi besar diameter dan bentuk
kejantanan itu yang berbeda, kalau tidak ‘malu’ dengan Fahri mungkin
kupilih keduanya langsung. Pandanganku tertuju pada yang di ujung, alat
kejantanannya yang besar, aku membayangkan mungkin mulutku tidak akan
cukup untuk mengulumnya, hingga akhirnya kuputuskan untuk memilih dia.
Namanya Hasim, mahasiswa semester akhir di perguruan tinggi swasta di Jakarta.
“Kamu
tinggal di sini, lainnya mungkin lain kali.” kataku mengakhiri masa
pemilihan. Setelah pilihan diambil, maka dua lainnya segera berpakaian
dan menghampiri aku yang masih tidak berbaju. Cerita Sex Tante
Mula-mula
si pendek mendekatiku dan memelukku, tingginya hanya setelingaku.
Diciumnya leherku dan tangannya meremas lembut buah dadaku, lalu
wajahnya dibenamkan ke dadaku, diusap-usap sejenak sambil tetap
meremas-remas menikmati kenyalnya buah dadaku, lalu dia pergi.
Berikutnya
langsung meremas-remas buah dadaku, jari tangannya menyelinap di balik
bra, mempermainkan sejenak sambil mencium pipiku.
“Mbak
mempunyai buah dada dan puting yang bagus.” bisiknya, kemudian dia
pergi, hingga tinggal kami bertiga di kamar, aku, Hasim dan Fahri yang
dari tadi hanya memperhatikan, tidak ada komentar dari dia kalau setuju
atas pilihanku
“Rio, temenin aku mandi ya, biar segar..!” kataku, sebenarnya agak ragu juga bagaimana untuk memulainya.
“Ayo Tante, entar Hasim mandiin.” jawabnya.
“Emang aku udah Tante-Tante..?” jawabku ketus,
“Panggil
aku Lily.” lanjutku sambil menuju kamar mandi, meninggalkan Fahri
sendirian. Sesampai di kamar mandi, Hasim langsung mencium tengkukku,
membuatku merinding. Cerita Sex Tante
Dipeluknya
aku dari belakang sambil ciumannya berlanjut ke belakang telingaku
hingga leher. Kedua tangannya mulai meraba-raba buah dadaku yang masih
terbungkus bra merahku.
“Rio,
kamu nakal..!” desahku sambil tanganku meraba ke belakang mencari
pegangan di antara kedua kaki Hasim yang masih telanjang.
“Abis
Mbak menggoda terus sih,” bisiknya disela-sela ciumannya di telinga.
Tangannya diturunkan ke celana jeans-ku, tanpa menghentikan ciumannya,
dia membuka celana jeans-ku, hingga sekarang aku tingal bikini merahku.
Ciumannya
sudah sampai di pundak, dengan gigitan lembut diturunkan tali bra-ku
hingga turun ke lengan, begitu pula yang satunya, sepertinya dia sudah
terlatih untuk menelanjangi wanita dengan erotis dan perlahan, semakin
perlahan semakin menggoda.
Perlahan
tapi pasti aku dibuatnya makin terbakar birahi. Hasim mendudukkan
tubuhku di meja toilet kamar mandi, dia berlutut di depanku, dicium dan
dijilatinya betis hingga paha. Cerita Sex ABG
Perlahan
dia menarik turun celana dalam merah hingga terlepas dari tempatnya,
jilatan Hasim sungguh lain dari yang pernah kualami, begitu sensual,
entah pakai metode apa hingga aku dibuat kelojotan.
Kepalanya
sudah membenam di antara kedua pahaku, tapi aku belum merasakan
sentuhan pada daerah kewanitaanku, hanya kurasakan jilatan di sekitar
selangkangan dan daerah anus, aku dibuat semakin kelojotan.
Sepintas
kulihat Fahri berdiri di pintu kamar mandi melihat bagaimana Hasim
menservisku, tapi tidak kuperhatikan lebih lanjut karena jilatan Hasim
semakin ganas di daerah kewanitaanku, hingga kurasakan jilatan di bibir
memek ku
Lidahnya
terasa menari-nari di pintu kenikmatan itu, kupegang kepalanya dan
kubenamkan lebih dalam ke memek ku, entah dia dapat bernapas atau tidak
aku tidak perduli, aku ingin mendapat kenikmatan yang lebih.
Jilatan lidah Hasim sudah mencapai vaginaku,
permainan lidahnya memang tiada duanya, saat ini the best dibandingkan
lainnya, bahkan dibandingkan dengan suamiku yang selalu kubanggakan
permainan sex-nya.
Hasim
berdiri di hadapanku, kejantanannya yang besar dan tegang hanya
berjarak beberapa centimeter dari vaginaku. Sebenarnya aku sudah siap,
tapi lagi-lagi dia tidak mau melakukan secara langsung, kembali dia
mencium mulutku dan untuk kesekian kalinya kurasakan permainan lidahnya
di mulutku terasa meledakkan birahiku, sementara jari tangannya sudah
bermain di liang kenikmatanku menggantikan tugas lidahnya.
Aku
tidak mau melepaskan ciumannya, benar-benar kunikmati saat itu, seperti
anak SMU yang baru pertama kali berciuman, tapi kali ini jauh lebih
menggairahkan. Ciuman Hasim berpindah ke leherku, terus turun menyusuri
dada hingga belahan dadaku.
Dengan
sekali sentil di kaitan belakang, terlepaslah bra merah dari tubuhku,
membuatku telanjang di depannya. Aku siap menerima permainan lidah Hasim
di buah dadaku, terutama kunantikan permainan di putingku yang sudah
mengencang.
Dan
aku tidak perlu menunggu terlalu lama untuk itu, kembali kurasakan
permainan lidah Hasim di putingku, dan kembali pula kurasakan
sensasi-sensasi baru dari permainan lidah. Aku benar-benar dibuat
terbakar, napasku sudah tidak karuan, kombinasi antara permainan lidah
di puting dan permainan jari di vaginaku terlalu berlebihan bagiku, aku
tidak dapat menahan lebih lama lagi, ingin meledak rasanya.
“Rio, pleassee, sekarang ya..!” pintaku sambil mendorong tubuh atletisnya.
“Pake kondom Mbak..?” tanyanya sambil mengusap-usapkan kepala kejantanannya di bibir vaginaku yang sudah basah, sah, sah, sah.
Aku
tidak tahu harus menjawab apa, biasanya aku tidak pernah pakai kondom,
tapi karena kali ini aku bercinta dengan seorang gigolo, aku harus
berhati-hati, meskipun dengan lainnya belum tentu lebih baik. Cerita
Panas
Kalau
seandainya dia langsung memasukkan kejantannya ke vaginaku, aku tidak
akan keberatan, tapi dengan pertanyaan ini aku jadi bingung.
Kulihat
ke arah Fahri yang dari tadi memperhatikan, tapi tidak kudapat jawaban
dari dia. Tidak ada waktu lagi, pikirku. Maka tanpa menjawab, kutarik
tubuhnya dan dia mengerti isyaratku. Perlahan didorongnya kejantanannya
yang sebesar pisang Ambon itu masuk ke liang kenikmatanku, vaginaku
terasa melar.
Makin
dalam batang kejantanannya masuk kurasakan seolah makin membesar,
vaginaku terasa penuh ketika Hasim melesakkan seluruhnya ke dalam.
“Aagh..
yess.. ennak Sayang..!” bisikku sambil memandang ke wajah Hasim yang
ganteng dan macho, expresinya dingin, tapi aku tahu dia begitu
menikmatinya.
“Pelan
ya Sayang..!” pintaku sambil mencengkeramkan otot vaginaku pada
kejantanannya. Kulihat wajaah Hasim menegang, tangan kanannya meremas
buah dadaku sedang tangan kirinya meremas pantatku sambil menahan
gerakan tubuhku.
Kurasakan
kejantanan Hasim pelan-pelan ditarik keluar, dan dimasukkan lagi saat
setengah batangnya keluar, begitu seterusnya, makin lama makin cepat.
“Oohh.. yaa.., truss..! Yes.., I love it..!” desahku, menerima kocokan kejantanan Hasim di vaginaku.
Hasim
dengan irama yang teratur memompa vaginaku, sambil mempermainkan
lidahnya di leher dan bibirku. Aku tak bisa lagi mengontrol gerakanku,
desahanku semakin berisik terdengar. Hasim mengangkat kaki kananku dan
ditumpangkan di pundaknya, kurasakan penetrasinya semakin dalam di
vaginaku, menyentuh relung vagina yang paling dalam.
Kocokan Hasim semakin cepat dan keras, diselingi goyangan pantat menambah sensasi yang kurasakan.
“Sshhit..,
fuck me like a dog..!” desahanku sudah ngaco, keringat sudah membasahi
tubuhku, begitu juga dengan Hasim, menambah pesona sexy pada tubuhnya.
Aku
hampir mencapai puncak kenikmatan ketika Hasim menghentikan kocokannya,
dan memintaku untuk berdiri, tentu saja aku sedikit kecewa, tapi aku
percaya kalau dia akan memberikan yang terbaik.
“Mau dilanjutin di sini atau pindah ke ranjang..?” tanyanya terus menjilati putingku.
Tanpa
menjawab aku langsung membelakanginya dan kubungkukkan badanku, rupanya
dia sudah tahu mauku, langsung mengarahkan kejantanannya ke vaginaku.
Kuangkat kaki kananku dan dia menahan dengan tangannya, sehingga
kejantanannya dapat masuk dengan mudah. Cerita Sex ABG
Dengan
sedikit bimbingan, melesaklah batang kejantanan itu ke vaginaku, dan
Hasim langsung menyodok dengan keras, terasa sampai menyentuh dinding
dalam batas terakhir vaginaku, terdongak aku dibuatnya karena kaget.
“Aauugghh..,
yes.., teruss.., yaa..!” teriakku larut dalam kenikmatan. Sodokan demi
sodokan kunikmati, Hasim menurunkan kakiku, dan kurentangkan lebar
sambil tanganku tertumpu pada meja toilet, tangan Hasim memegang
pinggulku dan menariknya saat dia menyodok ke arahku, begitu seterusnya.
Rasanya
sudah tidak tahan lagi, ketika tangan Hasim meremas buah dadaku dan
mempermainkan putingku dengan jari tangannya, sensasinya terlalu
berlebihan, apalagi keberadaan Fahri yang dengan setia menyaksikan
pertunjukan kami sambil memegang kejantanannya sendiri.
“ a.. ak.. aku.. sud.. sudah.. nggak ta.. ta.. han..!” desahku, ternyata Hasim langsung menghentikan gerakannya.
“Jangan
dulu Sayang, kamu belum merasakan yang lebih hebat.” katanya, tapi
terlambat, aku sudah mencapai puncak kenikmatan terlebih dahulu.
“Aaughh.., yess.., yess..!” teriakku mengiringi orgasme yang kualami, denyutan di vaginaku terasa terganjal begitu besar.
Hasim hanya mendesah sesaat sambil tangannya tetap meremas buah dadaku yang ikut menegang
“Ayo Hasim, keluarin sekarang, jangan goda aku lagi..!” pintaku memelas karena lemas.
Hasim
mengambil handuk dan ditaruhnya di lantai, lalu dia memintaku berlutut,
rupanya Hasim menginginkan doggie style, kuturuti permintaannya.
Sekarang posisiku merangkak di lantai dengan lututku beralaskan tumpukan
handuk, menghadap ke pintu ke arah Fahri.
Hasim
mendatangiku dari belakang, mengatur posisinya untuk memudahkan
penetrasi ke vaginaku. Setelah menyapukan kejantanannya yang masih
menegang, dengan sekali dorong masuklah semua kejantanan itu ke
vaginaku.
Meskipun
sudah berulang kali terkocok oleh kejantanannya, tidak urung terkaget
juga aku dibuatnya. Hasim langsung memacu kocokannya dengan cepat
seperti piston mobil dengan silindernya pada putaran di atas 3000 rpm,
kenikmatan langsung menyelimuti tubuhku.
Hasim
menarik rambutku ke belakang sehingga aku terdongak tepat mengarah ke
Fahri. Berpegangan pada rambutku Hasim mempermainkan kocokannya,
sesekali pantatnya digoyang ke kiri dan ke kanan, atau turun naik,
sehingga memek ku seperti diaduk-aduk kejantanannya.
Dia
sungguh pandai menyenangkan hati wanita karena permainannya yang penuh
variasi dan diluar dugaan. Tiba-tiba kudengar teriakan dari Fahri, tepat
ketika aku mendongak ke arah dia, menyemprotlah sperma dia dari
tempatnya dan tepat mengenai wajah dan rambutku.
Ternyata
sambil menikmati permainan kami, dia mengocok sendiri kejantanannya
alias self service. Hasim mengangkat badannya tanpa melepas
kejantanannya dariku, kini posisi dia menungging, sehingga kejantanannya
makin menancap di vaginaku tanpa menurunkan tempo permainannya.
Deposit pulsa-Aku
sudah tidak tahan diperlakukan demikian, dan untuk kedua kalinya aku
mengalami orgasme hebat dalam waktu yang relatif singkat, sementara
Hasim masih tetap tegar menantang.
“Masih kuat untuk melanjutkan Mbak..?” tantang dia.
Kalau
seandainya dia tidak bertanya seperti itu aku pasti minta waktu
istirahat dulu, tapi dengan pertanyaan itu, aku merasa tertantang untuk
adu kuat, dan tantangan itu tidak dapat kutolak begitu saja. Cerita
Panas
Sebagai
jawaban, kukeluarkan kejantanannya dari tubuhku, kuminta dia rebah di
lantai kamar mandi beralas handuk, aku juga ingin ngerjain dia, pikirku.
Tanpa menunggu waktu lebih lama lagi, begitu dia telentang,
kukangkangkan kakiku di wajahnya hingga dia dapat merasakan cairan
orgasme yang meleleh dari vaginaku.
Rasain,
pikirku. Tapi aku salah, ternyata dia malah dengan senang hati
menghisap vaginaku hingga terasa kering dan kembali mempermainkan lidah
mautnya di vaginaku. Agak kesulitan juga aku ber-hula hop karena terasa
kejantanannya yang besar mengganjal di dalam dan mengganggu gerakanku.
Semakin
kupaksakan semakin nikmat rasanya dan semakin cepat gerakan bergoyangku
kenikmatan itu semakin bertambah, maka hula hop-ku semakin cepat dan
tambah tidak beraturan. Kuamati wajah Hasim yang ganteng bersimbah peluh
dan terlihat menegang dalam kenikmatan, tangannya meremas-remas buah
dadaku dengan liarnya sambil mempermainkan putingku.
Hampir
saja aku orgasme lagi kalau tidak segera kuhentikan gerakanku, tapi
ternyata Hasim tidak mau berhenti. Ketika aku menghentikan gerakanku,
ternyata justru dia menggoyang tubuhku sambil menggerak-gerakkan
pinggulnya sehingga vaginaku tetap terkocok dari bawah, dan kembali
orgasmeku tidak terbendung lagi untuk kesekian kalinya.
Hasim
tetap saja mengocok, meski dia tahu aku sedang di puncak kenikmatan
birahi. Kali ini aku benar-benar lemes mes mes, tapi Hasim tidak juga
mengentikan gerakannya. Kutelungkupkan tubuhku di atas tubuhnya,
sehingga kami saling berpelukan.
Dinginnya
AC tidak mampu mengusir panasnya permainan kami, peluh kami sudah
menyatu dalam kenikmatan nafsu birahi. Hasim memelukku dan mencium
mulutku sambil kembali mempermainkan lidahnya, kejantanannya masih keras
bercokol di memek ku, terasa panas sudah, atau mungkin lecet.
Tidak
lama kemudian nafsuku bangkit lagi, kuatur posisi kakiku hingga aku
dapat menaik-turunkan tubuhku supaya kejantanan Hasim bisa sliding lagi.
Meskipun kakiku terasa lemas, kupaksakan untuk men-sliding kejantanan
Hasim yang sepertinya makin lama makin mengeras.
Melihatku
sudah kecapean, Hasim memintaku untuk masuk ke bathtub dan kuturuti
keinginannya supaya aku kembali ke posisi doggie. Sebelum memasukkan
kejantanannya, Hasim membuka kran air hingga keluarlah air dingin dari
shower di atas, kemudian dengan mudahnya dia melesakkan kejantanannya ke
vaginaku untuk kesekian kalinya.
Bercinta
di bawah guyuran air shower membuat tubuhku segar kembali, sepertinya
dia dapat membaca kemauan lawan mainnya, kali ini kocokannya bervariasi
antara cepat keras dan pelan. Tidak mau kalah, setelah terasa staminaku
agak pulih, kuimbangi gerakan sodokan Hasim dengan menggoyang-goyangkan
pantatku ke kiri dan ke kanan atau maju mundur melawan gerakan tubuh
Hasim.
Dan
benar saja, tidak lama kemudian kurasakan cengkeraman tangan Hasim di
pantatku mengencang, kurasakan kejantanan Hasim terasa membesar dan
diikuti semprotan dan denyutan yang begitu kuat dari kejantanan Hasim.
Vaginaku
terasa dihantam kuat oleh gelombang air bah, denyutan dan semprotan itu
begitu kuat hingga aku terbawa melambung mencapai puncak kenikmatan
yang ke sekian kalinya. Kami orgasme secara bersamaan akhirnya, tubuhku
langsung terkulai di bathtub.
Kucuran
air kurasakan begitu sejuk menerpa tubuhku yang masih berpeluh. Hasim
mengambil sabun dan menyabuni punggungku serta seluruh tubuhku. Dengan
gentle dia memperlakukan aku seperti layaknya seorang lady hingga aku
selesai mandi.
Dengan
hanya berbalut handuk aku keluar kamar mandi menuju ranjang untuk
beristirahat. Kulihat Fahri sudah mengenakan piyama dan duduk di sofa
memperhatikanku keluar dari kamar mandi. Expresi di wajah Fahri tidak
dapat kutebak, tapi tiada terlihat sinar kemarahan atau cemburu melihat
bagaimana aku bercinta dengan Hasim di kamar mandi selama lebih dari
satu jam.
Aku
langsung merebahkan tubuhku di ranjang yang hangat, mataku sudah
terlalu berat untuk terbuka, masih kudengar sayup-sayup pembicaraan
Fahri sebelum aku terlelap dalam tidurku. Cerita Sex Tante
“Kamu
hebat Hasim, belum pernah ada yang membuat dia orgasme terlebih dahulu,
bahkan setelah bermain dengan dua orang.” kata Fahri ketika Hasim
keluar dari kamar mandi.
“Ah biasa saja .” jawab Hasim kalem merendah.
Baca juga : TERPUASKAN DENGAN DUA MEGI
“Emang dia sering melayani 2 orang sekaligus..?” lanjut Hasim.
“Ah bukan urusanmu anak muda, oke Hasim, tugas kamu sudah selesai, uang kamu ada di sebelah TV dan kamu boleh pergi.” kata Fahri
“ boleh saya usul..?”
“Silakan..!”
“Kalau
saya boleh tinggal dan menemani lebih lama bahkan sampai pagi, biarlah
nggak usah ada tambahan bayar overtime, aku jamin dia pasti lebih dari
puas.”usul Hasim.
“Cilaka..,”
pikirku. Aku tidak tahu apa yang dikatakan Fahri karena sudah terlelap
dalam tidur indah. Entah sudah berapa lama tertidur ketika kurasakan
sesuati menggelitik memek ku
Sambil
membuka mata yang masih berat, kulihat kepala sudah terbenam di
selangkanganku yang telah tebuka lebar. Ah, Hasim mulai lagi, pikirku.
Ketika aku menoleh ke sofa mencari Fahri, kulihat dia telanjang duduk di
samping Hasim yang juga telanjang sambil tersenyum ke arahku.
Jadi
siapa yang bermain di vaginaku saat ini, terkaget aku dibuatnya.
Langsung duduk kutarik rambutnya dan ternyata si Boris, teman Hasim yang
kusuruh pulang bersama si pendek tadi. Cerita Sex Perawan
Sebenarnya dia tidak terpilih bukan karena aku tidak tertarik, tapi aku harus memutuskan satu di antara dua yang baik.
“What
the hell going on here..?” pikirku, tapi tidak sempat terucap karena
permainan lidahnya sungguh menggetarkan naluri kewanitaanku.
Kubiarkan
Boris bermain di selangkanganku dan kunikmati permainan lidahnya,
meskipun tidak sepintar Hasim, tapi masih membuatku
menggelinjang-gelinjang kenikmatan.
“Ugh..,
shh..!” aku mulai mendesis. Kubenamkan kepala Boris lebih dalam untuk
mendapatkan kenikmatan lebih jauh. Boris menjilatiku dengan hebatnya
hingga beberapa saat sampai kulihat Hasim berdiri dari tempatnya dan
menghampiri Boris.
Diangkatnya
kakiku hingga terpentang dan Hasim mengganjal pantatku dengan bantal
hingga posisi vaginaku sekarang menantang ke atas. Hasim mengganti
posisi Boris, menjilati vaginaku dengan mahirnya, kemudian mereka
berganti posisi lagi.
Cukup
lama juga Hasim dan Boris menjilati vaginaku secara simultan.
Sensasinya sungguh luar biasa hingga aku larut dalam kenikmatan. Jilatan
Boris sudah berpindah ke daerah anusku, ketika Hasim menjilati pahaku
terus naik dan berhenti untuk bermain di daerah vaginaku.
“Aahh..,
gilaa.., aagh.., shit.. yess..!” aku terkaget, karena baru kali ini aku
dijilati oleh dua laki-laki di daerah kewanitaanku. Bayangkan dua lidah
dengan satu di anus dan satunya di vagina. Keduanya begitu expert dalam
permainan lidah.
Aku
tidak tahu bagaimana menggambarkan dengan kata-kata, sensasi ini
terlalu berlebihan bagiku, bahkan terbayang pun tidak pernah. Dengan
penuh gairah mereka bermain di kedua lubangku, aku tidak tahu harus
berkata apa selain mendesah dan menjerit dalam kenikmatan birahi.
Aku
mencari pegangan sebagai pelampiasan rasa histeriaku, tapi tidak
kudapatkan hingga akhirnya kuremas-remas sendiri buah dadaku yang ikut
menegang. Tidak tahan menahan sensasi yang berlebihan, akhirnya aku
mencapai orgasme duluan.
Orgasme
tercepat selama hidupku, tidak sampai penetrasi dan tidak lebih dari 15
menit, suatu rekor yang tidak perlu dibanggakan. Mulut Hasim tidak
pernah beranjak dari vaginaku, disedotnya vaginaku seperti layaknya
vacum cleaner.
“Shit..
Hasim.. stop.. stoop..! Please..!” pintaku menahan malu. Lidah Hasim
naik menelusuri perutku dan berhenti di antara kedua bukit di dadaku,
lalu mendaki hingga mencapai putingku. Dikulumnya lalu sambil meremas
buah dadaku dia mulai mengulum dan mempermainkan putingnya dengan lidah
mautnya.
Belum
sempat kurasakan mautnya permainan lidah Hasim, aku merasakan Boris
telah menyapukan kejantanannya di bibir vaginaku sebentar dan langsung
kejantanan Boris tanpa basa basi langsung melesak masuk ke vaginaku.
Kurasakan
ada perbedaan rasa dengan Hasim karena bentuknya memang berbeda. Punya
Hasim besar dan melengkung ke kiri bawah, agak unik, sedangkan Boris
kecil panjang melengkung lurus ke atas, jadi disini kurasakan dua rasa.
Gila,
kalau tadi siang kurasakan punya Hasim yang banyak menggesek bagian
kananku, sekarang kurasakan bagian atas vagina menerima sensasi yang
hebat, karena kejantanan Boris mempunyai kepala yang besar,
menyodok-nyodok dinding vaginaku.
Kedua
kakiku dipentangkan dengan lebar oleh Boris, Hasim bertambah gairan
bergerilya menjelajahi kedua bukit dan menikmati kenyalnya bukit dan
putingku yang makin menegang. Tangannya tidak henti meremas dan mengelus
kedua bukit di dadaku, sesekali wajahnya dibenamkan di antara kedua
bukitku seperti orang gemas.
Boris
makin kencang mengocok vaginaku sambil menjilati jari-jari kakiku. Aku
menggelinjang makin tidak karuan diperlakukan kedua anak muda ini.
Kocokan dan remasan tanganku di kejantanan Hasim makin keras mengimbangi
permainan mereka.
“Uugghh..
sshh.. kalian.. me.., me..mang gilaa..!” teriakku. Permainan mereka
semakin ganas mengerjaiku. Kutarik tubuh Hasim ke atas, kini Hasim sudah
berlutut di samping kepalaku, kejantanannya yang tegang tepat ke arah
wajahku.
Segera
kulahap kejantanannya, sekarang aku mau mengulumnya karena kejantanan
itu terakhir kali masuk di vaginaku, tidak seperti saat pertama tadi,
entah dengan siapa sebelum aku. Seperti dugaanku, mulutku ternyata tidak
dapat mengulum masuk semua batang kejantanannya, terlalu besar untuk
mulut mungilku.
Hasim
sekarang mengangkangiku, kepalaku di antara kedua kakinya, sementara
kejantanannya kembali tertanam di mulutku. Dikocok-kocoknya mulutku
dengan penis besarnya seolah berusaha menanamkan semuanya ke dalam, tapi
tetap tidak bisa, it’s too big to my nice mouth, very hard blowjob.
Kurasakan kenikmatan yang memuncak, dan kembali aku mengalami orgasme beberapa saat kemudian.
“Mmgghh.. mmgh.. uugh..!” teriakku tertahan karena terhalang kejantanan Hasim, masih untung tidak tergigit saat aku orgasme.
Tanpa
memberiku istirahat, mereka membalikkan tubuhku, kini aku tertumpu pada
lutut dan tanganku, doggy style. Boris tetap bertugas di belakang
sementara Hasim duduk berselonjor di hadapanku.
Seperti
sebelumnya, Boris langsung tancap gas mengocokku dengan cepat,
kurasakan kejantanannya makin dalam melesak ke dalam vaginaku,
pinggangku dipegangnya dan gerakkan berlawanan dengan arah kocokannya,
sehingga makin masuk ke dalam di vaginaku.
Antara
sakit dan nikmat sudah sulit dibedakan, dan aku tidak sempat berpikir
lebih lama ketika Hasim menyodorkan kejantanannya di mulutku kembali.
Kedua lubang tubuhku kini terisi dan kurasakan sensasi yang luar biasa.
Dengan
terus mengocok, Boris mengelus-elus punggungku, kemudian tangannya
menjelajah ke dadaku, dielus dan diremasnya dengan keras keduanya
sesekali mempermainkan putingku, kegelian dan kenikmatan bercampur
menjadi satu.
Tidak ketinggalan Hasim memegang rambutku, didorongnya supaya kejantanannya dapat masuk lebih dalam di mulutku.
“Emmhh..,
mhh..!” desahku sudah tidak keluar lagi, terlalu sibuk dengan
kejantanan Hasim di mulutku. Kugoyang-goyangkan badanku, pantatku
bergerak berlawanan gerakan Boris dan kepalaku turun naik dengan cepat
mengocok Hasim.
Tidak
lama kemudian, “Shit.., aku mau keluar..!” teriak Hasim sambil menarik
kepalaku ke atas, tapi aku tidak perduli, malah kupercepat kocokan
mulutku hingga menyemprotlah sperma Hasim dengan deras ke mulutku,
semprotannya cukup kencang hingga langsung masuk ke tenggorokanku.
Tanpa
ragu lagi kutelan sperma yang ada di mulutku, Hasim mengusap sisa
sperma di bibir yang tidak tertampung di mulutku. Kulihat senyum puas di
wajah Hasim, lalu dia bergeser ke samping, ternyata Fahri sudah berada
di samping ranjang, dia kemudian mengganti posisi Hasim berselonjor di
hadapanku.
Tanpa
menunggu lebih lama lagi langsung kukulum kejantanan dia yang basah,
kurasakan aroma sperma, sepertinya dia habis berejakulasi melihat
permainan kami bertiga. Karena ukuran kejantanan Fahri tidak sebesar
punya Hasim, maka dengan mudah aku melahap semua hingga habis sampai ke
pangkal batangnya, dan segera mengocok keluar masuk.
Boris
mendorong tubuhku hingga telungkup di ranjang, entah bagaimana posisi
dia dengan tubuhku telungkup, dia tetap mengocok vaginaku dengan
ganasnya. Fahri hanya dapat mengelus rambutku dan mempermainkan buah
dadaku dari bawah.
Tidak
lama kemudian Boris mencabut kejantanannya, dan langsung berbaring di
sebelahku. Aku mengerti maksudnya, sebenarnya harusnya aku yang mengatur
dia bukan sebaliknya, tapi toh kuturuti juga. Cerita Sex Tante
Kutinggalkan
Fahri dan aku menaiki tubuh Boris, kejantanannya masih menegang ke
atas, kuatur tubuhku hingga vaginaku pas dengan kejantanannya yang sudah
menunggu, lalu kuturunkan pantatku dan bles. Langsung saja aku
bergoyang salsa di atasnya.
Kini
aku pegang kendali, pantatku kuputar-putar sehingga vaginaku terasa
diaduk-aduk olehnya. Boris memegangi kedua buah dadaku dan meremasnya.
Fahri berdiri di atas ranjang dan menghampiriku, dia menyodorkan kembali
kejantanannya, kubalas dengan jilatan dan kuluman.
Ternyata
Hasim yang sudah recovery tidak mau ketinggalan, dia berdiri di sisi
lainnya dan menyodorkan kejantanannya ke arahku. Kini tanganku memegang
dua penis yang berbeda, baik dari ukuran, bentuk dan kekerasannya, belum
lagi yang tertanam di vaginaku, aku sedang menikmati tiga macam penis
sekarang.
Kupermainkan
Hasim dan Fahri secara bergantian di mulutku antara kuluman dan kocokan
tangan. Pantatku tidak pernah berhenti bergoyang di atas Boris, sungguh
suatu sensasi dan kenikmatan yang sangat berlebihan dan rasanya tidak
semua orang dapat menikmatinya.
Beruntungkah
aku..? Entahlah, yang jelas sekarang aku sedang melambung dalam lautan
kenikmatan birahi tertinggi. Entah sudah berapa banyak cairan vaginaku
terkuras keluar. Boris belum juga memperlihatkan tanda-tanda akan
orgasme.
Aku
mengganti gerakanku, kini turun naik sliding di atasnya, kulepas tangan
kiriku dari penis Hasim dan kuelus kantong pelir Boris untuk menambah
rangsangan padanya. Ternyata Boris melawan gerakanku dengan
menaik-turunkan pantatnya berlawanan denganku sehingga kejantanannya
makin menancap dalam, tangannya tidak pernah melepas remasannya dari
buah dadaku.
Hasim
bergerak ke belakangku, dielusnya punggungku dan elusannya berhenti di
lubang anusku. Dengan ludahnya dia mengolesi lubang itu dan mencoba
memasukkan jarinya ke dalam, sesaat terlintas di benakku bahwa dia mau
anal, berarti double penetration.
Aku
belum siap untuk itu, tidak seorang pun kecuali suamiku yang
mendapatkan anal dariku. Kuangkat tangannya dari anusku, pertanda
penolakan dan dia mengerti. Hasim berlutut di belakangku, didekapnya
tubuhku dari belakang dan tangannya ikut meremas-remas buah dadaku.
Cerita sex tante
Sambil
menciumi tengkuk dan telingaku, kejantanannya menempel hangat di
pantatku, kini dua pasang tangan di kedua buah dadaku. Karena didekap
dari belakang aku tidak dapat bergerak dengan leluasa, akibatnya Boris
lebih bebas mengocok vaginaku dari bawah.
Aku
sudah tidak dapat mengontrol tubuhku lagi, entah sudah berapa kali aku
mengalami orgasme, padahal masih dengan Boris. Ada dua lagi penis
menunggu giliran menikmati vaginaku, Hasim dan Fahri, suamiku.
Tidak
lama setelah mengocokku dari bawah, kurasakan badan Boris yang menegang
kemudian disusul denyutan keras di vaginaku. Begitu keras dan deras
semprotan spermanya hingga aku tersentak kaget menerima sensasi itu
hingga aku menyusul orgasme sesaat setelahnya.
Begitu
nikmat dan nikmat, untung aku sempat mengeluarkan kejantanan Fahri dari
mulutku sesaat setelah kurasakan semburan Boris, kalau tidak hampir
pasti dia akan tergigit saat aku mengikuti orgasme.
Tubuhku
langsung melemas, aku langsung terkulai di atas tubuh Boris. Hasim
sudah melepas dekapannya dan Fahri duduk di samping Boris, sepertinya
mereka menunggu giliran. Napasku sudah ngos-ngosan, aku dapat merasakan
degup jantung Boris yang masih kencang, keringat kami sudah bercampur
menjadi satu.
Kejantanan
Boris masih tertanam di vaginaku meskipun sudah melemas hingga akhirnya
keluar dengan sendirinya. Hasim menawariku lippovitan, penambah energi.
Setelah aku berbaring di samping Boris, berarti dia sudah bersiap untuk
bertempur denganku, segera kuhabiskan minuman itu, kesegaran memasuki
di tubuhku tidak lama kemudian.
“Gila kamu Ndre, ternyata tak kalah dengan Hasim.” komentarku.
“Ah biasa Mbak, kita udah biasa kerjasama kok.” jawabnya.
“Makanya
kompak kan Mbak, dan Mbak termasuk hebat bisa melayani kami
sendiri-sendiri dalam satu hari, dan barusan adalah satu jam 17 menit.”
Hasim
menimpali. “Biasanya kami langsung main bertiga, dan itu tidak lebih
lama daripada sendiri-sendiri, paling lama setengah jam sudah KO.”
kembali Boris menambahi. Cerita Sex ABG
Aku
ke kamar mandi supaya badan segar, kuguyurkan air hangat di sekujur
tubuhku, kusiram rambutku yang tidak karuan bercampur bau sperma. Jarum
jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam ketika aku keluar dari kamar
mandi.
Kulihat
mereka duduk di sofa, Hasim dan Boris di sofa panjang sementara Fahri
di sofa satunya, masih bertelanjang. Ketika aku datang hanya berbalut
handuk, ranjang sudah dirapikan, entah apa rencana mereka, pikirku.
Persetan
yang penting aku dapat menikmati dan kuikuti permainannya. Rupanya aku
terlalu lama dan asyik mandi hingga tidak tahu kalau makanan datang dan
sudah tersaji di meja. Aku merasa lapar, maklum habis selesai dengan
Hasim disambung sama Boris dan aku belum makan sejak tadi siang.
Aku
duduk di antara Hasim dan Boris, yang kemudian disambut tarikan handuk
pembalut tubuhku oleh Hasim hingga terlepas. Keduanya langsung mencium
pipiku kiri kanan dan kusambut remasan di kejantanan mereka yang agak
menegang.
“Makan dulu yuk..!” ajakku langsung ke meja. Kami berempat bertelanjang makan bersama sambil bercerita pengalaman mereka.
Aku
tidak berani makan terlalu banyak, takut kalau terlalu banyak bergoyang
jadi sakit perut, yang penting tidak lapar dan dapat menambah energi
nanti, sepertinya mereka melakukan hal yang sama. Setelah istirahat
selesai makan, kembali aku duduk di antara dua anak muda itu.
Kali
ini mereka langsung mencium leherku di kiri dan kanan sambil
meremas-remas dadaku masing-masing satu. Fahri berdiri ke arah kami, dia
meminta Hasim berpindah tempat, dan dia langsung melakukan hal yang
sama, menciumi leherku dan terus turun ke dada, sekarang Boris dan Fahri
mengulum putingku di kiri dan kanan.
Hasim
tidak mau jadi penonton, dia langsung bejongkok di antara kakiku,
melebarkannya dan lidahnya mulai menjelajah di vaginaku. Mungkin dia
masih mencium aroma sperma Boris karena memang tidak kubersihkan, tapi
dia tidak perduli, jilatan demi jilatan menjelajah di vaginaku,
dipermainkannya vaginaku dengan lidah dan jari tangannya.
Kenikmatan
mulai kurasakan, foreplay dengan 3 orang sekaligus, akan mempercepat
perjalanan menuju puncak kenikmatan birahi. Dengan kemahiran permainan
lidah Hasim, aku sudah terbakar birahi, kepalanya kujepit dengan kedua
kakiku supaya lebih merapat di selangkanganku.
Aku tidak mau kejadian tadi terulang lagi, layu sebelum birahi.
“Sshh..,
Hasim masukin Sayang.., sekarang..!” pintaku di sela kuluman Boris dan
Fahri di dadaku. Tanpa menunggu kedua kalinya, Hasim segera bangkit dan
menyapukan kepala kejantanannya ke vaginaku, ternyata Boris mengikuti
Hasim, dia stand by di sampingnya sambil mementangkan kakiku lebar.
Tidak
seperti sebelumnya, kali ini Hasim langsung mengocokku cepat dan keras,
aku langsung menggeliat kaget, tapi segera mulutku dibungkam dengan
ciuman bibir oleh Fahri. Boris sambil memegangi kakiku, dia menjilati
kedua jari kakiku secara bergantian.
Aku
ingin menjerit dalam kenikmatan tapi tidak dapat karena lidah Fahri
masih menikmati bibirku. Kocokan Hasim bertambah cepat, iramanya susah
ditebak karena terlalu banyak improvisasi, aku kewalahan mengikuti
iramanya, disamping memang dia expert mempermainkan iramanya, dilain
sisi aku juga sibuk menghadapi dua orang lainnya.
Fahri
minta aku mengulum kejantanannya, maka kusingkirkan Hasim dari
vaginaku, aku langsung jongkok di depan dia yang duduk di sofa, langsung
mengulum penisnya yang sudah tegang. Hasim tidak mau menunggu lebih
lama, dengan doggy style dia mulai memasuki memek ku
Sodokan
awal perlahan, tapi selanjutnya makin keras dan cepat. Boris, aku tidak
tahu dimana posisi dia, tapi yang kutahu dia stand by di samping Hasim.
Kugoyang-goyangkan
pantatku mengikuti irama Hasim, makin lama makin terasa nikmatnya,
cukup lama dia mengocokku dengan berbagai variasi gerakan hingga ketika
puncak kenikmatan hampir kurengkuh, tiba tiba dia mencabut
kejantanannya.
Aku
mau protes, tapi ketika kutengok ke belakang ternyata Boris sudah
bersiap menggantikan posisi Hasim, dan sekali dorong tanpa menunggu
reaksiku amblaslah kejantanannya ke vaginaku. Sekali lagi kurasakan
perbedaan sensasi dari keduanya.
Entahlah
aku tidak dapat menentukan mana yang lebih nikmat. Boris langsung
menggoyang sambil mengocokku dengan iramanya sendiri. Saat Boris sedang
memacuku dengan cepat, tiba-tiba Fahri menyemprotkan spermanya di
mulutku, terkaget juga aku, karena terkonsentrasi pada kocokan Boris
hingga kurang memperhatikan ke Fahri.
Kujilati
sisa sperma di kejantanan dia yang tidak terlalu banyak. Ternyata Hasim
sudah mengganti posisi Boris, kemudian mereka berganti lagi begitu
seterusnya entah sudah berapa kali berganti menggilirku hingga aku sudah
tidak dapat membedakan lagi apakah yang mengocok vaginaku Boris atau
Hasim, keduanya sama-sama nikmat.
Mereka
tidak memperdulikan sudah berapa kali puncak birahi sudah kurengkuh.
Selama aku belum bilang stop, mereka akan terus memacuku ke puncak
kenikmatan. Entah sudah berapa lama dengan doggy style, lututku terasa
capek.
Aku
merangkak naik ke sofa yang ditinggal Fahri, tetap dengan posisi doggy
sofa mereka tidak memberiku kesempatan bernapas. Melayani satu Boris
atau Hasim saja aku sudah kewalahan, apalagi menghadapi mereka berdua
secara bersamaan, dan mereka begitu kompak melayani birahiku.
Berulang
kali mereka mencoba memasukkan kejantanannya ke lubang anus, tapi
selalu kutolak dan kutuntun kejantanannya kembali ke vaginaku. Kunikmati
sodokan demi sodokan dari belakang entah dari Hasim atau Boris hingga
tiba-tiba kurasakan perbedaan yang drastis, begitu kecil dan rasanya
seperti hanya masuk separoh saja kocokannya.
Aku
menoleh kebelakang, ternyata Fahri ikut bergiliran dengan mereka.
Ternyata mereka melakukan permainan. Ketika Fahri sedang mengocokku,
Hasim dan Boris mengundi siapa berikutnya, begitu juga ketika Hasim
menyodokku, Fahri dan Boris mengundi berikutnya, begitu seterusnya.
Aku
berharap supaya Fahri tidak pernah menang. Waktu giliran ternyata
ditentukan tidak lebih dari 3 menit untuk orang berikutnya, yang orgasme
duluan harus merelakan diri jadi penonton. Entah sudah berapa lama
berlangsung, lututku sudah lemas, tapi serangan dari belakang tidak
menurun juga, aku heran juga ternyata Fahri dapat sedikit mengimbangi
permainan Hasim dan Boris.
Dan
benar dugaanku, tidak lama kemudian ketika si penis kecil sedang
mengocokku, kurasakan denyutan-denyutan di dinding vaginaku dan kudengar
teriakan Fahri pertanda dia orgasme. Kemudian kembali vaginaku berganti
penghuni secara bergantian.
Mereka
melakukannya dengan kompak, banyak lagi variasi yang dilakukan mereka
kepadaku, baik di ranjang, di meja makan, sambil berdiri menghadap
dinding, mereka lebih suka melakukan secara simultan.
Ketika
aku hampir menghentikan permainan, mereka memberi tanda supaya aku
berjongkok di antara mereka dan dengan sedikit bantuan kuluman dan
kocokan pada kejantanan mereka secara bergantian, akhirnya menyemprotlah
sperma mereka secara hampir bersamaan.
Semua
memuncrat ke wajah, sebagaian masuk mulut hingga ke tubuhku. Aku sangat
menikmati ketika semprotan demi semprotan menerpa wajah dan tubuhku,
terasa begitu erotic. Kami semua rebah di ranjang, jarum jam menunjukkan
01,30 dini hari, berarti sekitar dua jam bercinta dengan tiga orang
sekaligus, sungguh permainan yang indah dan jauh memuaskan.
Satu
persatu tertidur kelelahan masih dalam keadaan telanjang. Tidak lama
mataku terpejam ketika kurasakan ciuman di mulutku, Boris yang sudah
menindihku berbisik,
“Boleh nggak aku minta lagi.” bisiknya pelan di telingaku.
Tanpa
menjawab, kubuka kakiku dan dengan mudahnya dia memasukkan
kejantanannya ke dalam. Dengan goyangan perlahan seperti menikmati,
ternyata tidak lama dia sudah orgasme, ternyata bisa juga dia orgasme
dengan cepat, mungkin 15 menit.
Kemudian
kami kembali tertidur. Tidak lama kemudian kejadian tadi terulang lagi,
kali ini dengan Hasim. Dengan cepat pula dia menuntaskan hasratnya.
Ketika kami semua terbangun pukul 10 pagi, rasanya aku belum lama tidur,
Kulihat Fahri sudah memakai pakaian, sementara Hasim dan Boris masih
telanjang berbincang dengan Fahri.
“Pagi Sayang, bagaimana mimpi indahmu..?” tanyanya.
“Terlalu
indah untuk sebuah mimpi.” jawabku yang langsung ke kamar mandi untuk
berendam menghilangkan lelah. Tidak lama kemudian ketika sedang asyik
berendam, muncullah Hasim dan Boris di pintu kamar mandi yang memang
tidak kukunci.
“Mau ditemenin mandi Mbak..?” tanya Boris.
“Pasti asyik kalau mandi bertiga.” sambung Hasim.
Dan
akhirnya sudah dapat diduga, kembali kami melakukan permainan sex
bertiga, tapi kali ini dilakukan di kamar mandi, ternyata sensasinya
berbeda dari tadi malam. Banyak juga aku belajar variasi baru.
Bertiga di kamar mandi, baik itu di bathtub, shower ataupun di meja westafel kamar mandi, sungguh pengalaman yang luar biasa.
Baca juga : Prediksi Togel Singapore Sabtu
Mau nonton video bokep???klik disini <-------
Link alternatif AGEN JUDI ONLINE QQPUMA :👇
www.uangbola.com
www.qqpuma1.com
www.qqpuma2.com
www.qqpuma3.com
versi mobile/android/handphone
m.uangbola.com
m.qqpuma1.com
m.qqpuma2.com
m.qqpuma3.comSilahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Comments
Post a Comment