Cerita Sex Munggilnya Memek Keponakan
Update
terbaru Cerita Sex Dewasa, Pada kisah Cerita Seks bergambar kali ini
yang berjudul Suami Pinjaman, saya telah menyediakan cerita HOT
pengalaman pribadi maupun orang lain lengkap dengan gambar seksi
peningkat nafsu birahi anda. Selamat membaca.
Silahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Situs judi terpercaya-Setelah
aku mendapat info yang dibutuhkan, aku mencari cafe yang deket dengan
rumah adikku, sehingga gak problem dengan trafik yang macet. Aku nego
dengan manajer bar itu mengenai arrangement pesta hutnya Ana. Karena ini
pesta abg, makan malem mah ala kadarnya saja, yang penting banyak
minumannya, non alkoholik tentunya. Aku juga minta disediakan MC dari
bar yang bisa memandu beberapa games untuk memeriahkan suasana. Aku
minta adikku menyediakan beberapa suvenir dari kantornya sebagai hadiah
untuk games itu.
“An, temen-temen kamu kece-kece gak”.
“So pasti om, ana gitu loh”. wah asik juga nih, banyk yg bisa dilihat,
“Tapi mreka datengnya bawa pasangan lo om”. Wah, kecewa juga aku mendengarnya.
Sampe
dengan hari H nya. undangan dibuat jam 8 malem. Adik dan iparku dah
standby di bar untuk menyambut temen-temen Ana, setelah makan malam,
acara potong kue dilakukan, gak ada coreng muka pake krim kue yang
sering dilakukan pada acara abg. Setelah itu adikku dan istrinya pulang
karena selanjutnya adalah acara buat para abg. Ana minta aku tetap stay,
dia tajut kalo ada acara yang meleset dari rencana.
“Om kan gak ada siapa-siapa dirumah, mending juga disini, ntar om turun ja ma temenku yang gak bawa pasangan”.
Memang
tadi aku liat ada beberapa prempuan abg yang dateng bergerombol tanpa
kawalan pasangannya. Acara games berlangsung meriah, palagi MC nya
pinter banget membuat suasana jadi ceria. Setelah acara games slesai,
sampailah pada acara puncak. Musik berdentam keras, ditingkahi dengan
celoteh DJ yang mengajak para tetamu untuk mulai goyang.
“Om, ini Ayu, om temenin Ayu ya, dia gak punya pasangan”, Ana mengenalkan aku pada seorang abg, seumuranlah ma Ana.
Cantik,
wajahnya dihiasi dengan sepasang mata uang indah, bulu mata yang
lentik, hidung mancung dan bibir mungil yang merekah. Yang menarik
perhatainku, Ayu punya kumis tipis diatas bibirnya yang mengundang untuk
dikecup. Diruang yang temaran aku masi bisa menikmati wajah ayunya Ayu.
Nama yang sangat sesuai dengan orangnya lagi. Yang lebi menarik lagi,
dadanya dihiasi dengan sepasang tonjolan yang lumayan besar. Palagi Ayu
mengenakan t shirt dan jin ketat, sehingga semua yang menonjol
ditubuhnya menjadi nampak dengan jelas. Pinggangnya ramping dan pinggu
serta pantat yang membulat sehingga badannya yang imut berpotongan
seperti biola, sangat menggugah napsu.
“Om, tu apanya Ana si”, teriak Ayu ditengah bisingnya musik.
“Aku kakak bokapnya Ana”.
“Kok beda ya om”.
“apa bedanya?”
“Om kliatan lebi mudah, badan om atletis sekali, gak kaya bokapnya Ana, dah botak gendut pula”.
“Lelaki kan juga mesti jaga penampilan, gak prempuan aja kan”.
“Bener
banget om, duduk yuk om”. aku mengambil 2 soft drink dan duduk
dipojokan berdua Ayu, kringeten juga jingkrakan ngiktui goyangannya Ayu.
“Yu, kamu seksi banget deh, kamu yang paling seksi dari semua yang dateng, Ana ja kalah seksi ma kamu”.
“Om suka kan ngeliatnya”.
“Suka banget Yu, palagi kalo gak pake apa2″, godaku menjurus.
“Ih si om, mulai deh genitnya, ntar kalo liat Ayu gak pake apa2, gak bisa nahan diri lagi”.
“Mangnya kamu suka gak pake apa2 didepan lelaki?”
“Depan cowokku om”.
“Wah bole dong skarang depan aku ya”.
“Maunya”. Musik berganti dengan musik yang lembut.
“Om
turun lagi yuk, Ayu pengen dipeluk om”. Aku turun lagi dan melantai
(ngepel kale) dengan Ayu, Ayu kupeluk erat, terasa sekali toket besarnya
mengganjal didadaku.
“Yu toket kamu besar ya, sering diremes ya”, bisikku.
“Iya om”. Aku mencium telinganya, Ayu menggeliat kegelian,
“om, nakal ih”.
“Tapi suka kan”. Ayu gak menjawab, kembali aku mencium lehernya sehingga Ayu menggelinjang.
Ayu mempererat pelukannya, aku seneng ja dipeluk abg seksi kaya Ayu. Sampe acara slesai Ayu nempel terus ma aku.
“Om tinggal sendiri ya”.
“Kok tau”. “ana yang bilang, napa si om tinggal sendiri”.
“aku dah cere Yu, anak2 ikut ibunya, napa kamu mo gantiin?”
“Mangnya om mau ma Ayu, Ayu kan masi abg, ntar om malu lagi jalan ma Ayu”.
“Wah
malah bangga Yu, biasa jalan ma abg yang cantik dan seksi kaya kamu”.
Ketika ana melihat Ayu nempel terus ma aku, dia mulai godain,
”Wah
ada yang nempel terus neh kaya prangko, ayu cantik kan om, pasti om
suka deh ma Ayu, aku kan tau selera om kaya apa”. Aku hanya senyum saja,
Ayu cemberut jadinya,
“Udah deh loe sana ma cowok loe aja, gak bole liat orang lagi seneng ja”.
“Iya deh”, Ana meninggalkan kami sambil tertawa berderai.
Setelah acara selesai, aku membereskan administrasinya dengan pihak bar.
“Om,
makasi banyak ya buat bantuannya, kalo gak ada om pasti pestaku gak
semeriah ini. Yu kamu puilang ikutan om ku ja, dia searah kok sama rumah
kamu. Om anterin ayu dulu ya, jangan diapa2in lo temenku yang seksi
ini, dah tengah malem soalnya”, ana tersenyum sambil menjabat tanganku.
“Mau aku anter pulang Yu”, tanyaku menoleh ke ayu.
“Bole, kalo gak ngerepotin om”.
“Buat prempuan secantik dan sesekai kamu apa si yang repot”. Ayu aku gandeng menuju ke tempat parkir.
“Om, Ayu males pulang deh”.
“Lo napa”. “Dirumah gak ada siapa2 om, mending juga ma om ada yang nemenin Ayu ngobrol”.
“Mangnya ortu kemana”.
“Wah
ortu mah sibuk ma urusan masing2, Ayu jarang ketemu ortu biar serumah
juga. ayu ketemu ortu kalo ada keperluan ja, minta duit”.
“O gitu, kamu mo ikut aku ke apartmen?’
“Bole om”.
“Gak takut ma aku”.
“Mangnya om mo makan Ayu”.
“Mau
makan bagian2 tertentu dibadan kamu”. Ih si om, bisa aja”. Sepanjang
perjalanan ke apartmenku ayu curhat mengenai kondisinya, aku menjadi
pendengar yang baik saja, sesekali aku kasi komentar.
“Om, ayu suka deh lelaki kaya om, mature sekali, lagian om ganteng banget, atletis lagi badannya. Om sering maen ma abg ya”.
“Sesekali
ja Yu, kalo ada yg seksi kaya kamu, kamu mau kan maen ma aku”. Ayu diem
saja, tapi tangannya mulai mengelus2 pahaku, aku tau itu jawabannya
atas pertanyaanku.
Sesampainya
di apartmen, aku langsung parkir mobil di basement di lot yang
diperuntukkan buat aku. Ayu kugandeng ke lift dan lift melumcur ke
lantai 40, dimana aku tinggal. Di lift ayu kupeluk dan kucium pipinya,
“Oom”, ayu hanya melenguh sambil memperat pelukannya ke aku.
Di
apartment, Ayu langsung inspeksi, apartmenku kecil, ada 2 kamar tidur,
ruang tamu yang menyatu dengan ruang makan dan pantri. Di bagian
belakang ada tempat untuk cuci pakean dan balkonnya lumayan luas untuk
jemur pakean. Ayu cukup lama berdiri di alok menatap kerlap kerlip lampu
kota. Aku memeluknya dari belakang sambil mencium kuduknya. Ayu
mengeglinjang tapi dia membiarkan tanganku yang mulai mengelus toketnya
dari luar t shirtnya.
“Ooom”, lenguhnya ketika toket montoknya mulai kuremas2.
Ayu menggeser2kan pantatnya yang membulat ke selangkanganku. Kontolku dah mengejang dengan kerasnya.
“Ih,
om dah ngaceng ya”, katanya sambil terus menggeser2kan pantatnya ke
kekontolku. aku makin gemes meremes2 toketnya, terasa sekali besar dan
kencengnya toket abg montok ini.
“Om, ayu dah pengen om, masuk yuk”.
Di
sofa Ayu langsung melepas pakean luarnya. Wah baru seumur segini dah
liar banget ni anak, pikirku. Ya aku seneng ja dapet abg yang liar kaya
Ayu gini, pasti nikmat banget dientotinnya. Aku mengeluarkan 2 soft
drink dari lemari es. Aku melotot melihat ayu muncul dengan daleman
bikini yang minim dan seksi. Toketnya seakan mau tumpah dari branya yang
minim sekali. Demikian pula jembutnya berhamburan dari cd bikini yang
model g string itu.
“Yu, duduk disebelahku, kamu mau gak aku pijitin”, tanyanya.
aku
tinggal memakai celana panjangnya saja. Baju dah kulepas. Ayupun duduk
membelakangiku. Aku mulai memijit pelan keningnya dari belakang. Dari
kening turun ke kuduk. Ayu hanya terpejam saja menikmati pijitanku,
turun lagi ke pundak. “Enak om”, katanya.
“Memangnya om pernah jadi tukang pijit ya”, godanya.
Aku
diam saja, tapi tanganku meluncur ke toketnya. Jariku kembali
menelusuri toketnya, kuelus2 dengan lembut. Ayu terdiam, napasnya mulai
memburu terengah. Jari kuselipkan ke branya dan mengkilik2 pentilnya.
Pentilnya langsung mengeras,
“Ooom”, lenguhnya. Aku langsung saja meremes2 toketnya dengan penuh napsu.
Ayu
bersandar di dadaku yang bidang. Aku kembali menciumi lehernya
sementara kedua toketnya terus saja kuremes2, sehingga napsunya makin
berkobar. Kemudian aku minta ayu berbalik sehingga kami duduk
berhadapan. Ayu tak menunggu lama, aku segera mengecup bibirnya. Dibalas
dengan ganas. Bibirnya kukulum, lidahnya menjalar didalam mulutku
sementara tangannya segera turun mencari kontolku. Diusap2, terasa
sekali kontolku sudah ngaceng berat, keras sekali. Segera ikat
pinggangku dibuka, celanaku dibuka. Aku berdiri sehingga celana
panjangku meluncur ke lantai. kontolku yang besar panjang itu nongol
dari bagian atas CD ku yang mini. Kami segera bergelut. Aku terus
meremas-remas toketnya sementara Ayu mengocok kontolku.
“om
keras banget, gede lagi”, katanya sambil jongkok didepanku, melepas
cdku dan menciumi kontolku dan menghisap daerah sekelilingnya termasuk
biji pelernya.
“Aah Yu, kamu pinter banget bikin aku nikmat”, erangku.
“aaaduuuuuhh.
Yu..enak banget emutanmu”. kontolku dijilati seluruhnya kemudian
dimasukkan ke mulutnya, dikulum dan diisep2. Kepalanya mengangguk2
mengeluar masukkan kontolku di mulutnya. Akhirnya aku gak tahan lagi.
Ayu kubopong ke kamar.
Ayu
kubaringkan diranjang. Sambil terus meremas2 toketnya tanganku satunya
nyelip ke balik cd bikininya yang g string itu. Otomatis pahanya
mengangkang, sehingga aku dengan mudah mempermainkan jembutnya yang
lebat.
“Om, geli”, erangnya.
“geli apa nikmat Yu”, tanyanya.
“Dua2nya om, Ayu dientot dong om, udah kepengin banget nih”, katanya to the point.
Tanganku
menyusup ke punggungnya sambil mengecup bibirnya. Tali pengikat bra
kutarik sehingga toketnya membusung menantang untuk diremas dan dikenyot
pentilnya, tanpa penutup lagi. Ikatan CD bikini kutarik dengan mulutku
sehingga lepaslah semua penutup tubuhnya yang minim.
“Yu kamu napsuin banget deh”, kataku.
Aku
langsung saja menindihnya. penisku kuarahkan ke belahan memeknya yang
sudah basah dan sedikit terbuka, lalu aku menekan kontolku sehingga
kepala kontolku mulai menerobos masuk memeknya. Ayu mengerang keenakan
sambil memeluk punggungku. Aku kembali menciumi bibirnya. Lidahnya
menjulur masuk mulutku lagi dan segera kuisep2. sementara itu aku terus
menekan pantatku pelan2 sehinggga kepala kontolku masuk memeknya makin
dalam dan bless, kontolku sudah masuk setengahnya kedalam memeknya.
“Aah, om nikmat banget om”, erangnya sambil mencengkeram punggungku.
Kedua kakinya dilingkarkan di pinggangku sehingga penisku besarku langsung ambles semuanya di memeknya.
“Om, ssh, enak om, terusin”, erangnya.
Ayu
menggeliat2 ketika aku mulai mengeluarmasukkan kontolku di memeknya.
Ayu mengejang2kan memeknya meremes2 kontolku yang sedang keluar masuk
itu.
“Yu, nikmat banget empotan memek kamu, kamu masi muda gini dah pinter ngeladenin napsuku”, erangku.
aku
memeluknya dan kembali menciumi bibirnya, dengan menggebu2 bibirnya
kulumat, Ayu mengiringi permainan bibirku dengan membalas mengulum
bibirku. Terasa lidahnya menerobos masuk mulutku. Aku mengenjotkan
kontolku keluar masuk makin cepat dan keras, Ayu menggeliatkan
pinggulnya mengiringi keluar masuknya kontolku di memeknya. Setiap kali
aku menancapkan kontolku dalam2 Ayu melenguh keenakan.
Pulsa qqpuma-Terasa
banget kontolku menyesaki seluruh memeknya sampe kedalem. Karena
lenguhannya aku makin bernapsu mengenjotkan kontolku. Gak bisa cepet2
karena kakinya masih melingkar dipinggangku, tapi cukuplah untuk
menimbulkan rangsang nikmat di memeknya. Kenikmatan terus berlangsung
selama aku terus mengenjotkan kontolku keluar masuk, akhirnya Ayu gak
tahan lagi. Jepitan kakinya di pinggangku terlepas dan di kangkangkan
lebar2. Posisi ini mempermudah gerakan kontolku keluar masuk memeknya
dan rasanya masuk lebih dalam lagi. Tidak lama kemudian Ayu memeluk
punggungku makin keras
“Om, Ayu mau nyampe om”.
“Kita bareng ya Yu”, kataku sambil mempercepat enjotanku.
“Om, gak tahan lagi om, Ayu nyampe om,aakh”, jeritnya saking nikmatnya.
Kakinya
kembali melingkar di pinggangku sehingga kontolku nancep dalam sekali
di memeknya. memeknya otomatis mengejang2 ketika Ayu nyampe sehingga
bendungan pejuku bobol juga.
“Akh Yu, aku ngecret Yu, akh”, aku mengerang sambil mengecretkan pejuku beberapa kali di memeknya.
Dengan
nafas yang terengah engah dan badan penuh dengan keringat, Ayu kupeluk
sementara kontolku masih tetep nancep di memeknya. Ayu menikmati enaknya
nyampe. Setelah gak ngos2an, aku mencabut kontolku dari
memeknya.kontolku berlumuran lendir memeknya dan pejuku sendiri. Aku
berbaring disebelahnya.
“Yu,
kamu nikmat banget deh kalo dientot. Kamu yang paling nikmat dari semua
abg yang pernah aku entot”, kataku sambil mengelus2 pipiku.
“Ayu
mo kok tinggal sama om, biar om gak usah repot cari abg kalo pengen
*******. Udah tersedia di rumah”, katanya sambil tersenyum. Aku diam
saja.
“Om, Ayu ngantuk dan cape”.
“Ya
udah, tidur ja Yu, besok kita tenmpur lagi”. Aku mematikan lampu dan
tak lama kemudian kami dah terlelap diranjang yang kusut bertlanjang
bulet.
Hari sudah mulai terang ketika kami terbangun. Aku merasa lapar, ayu juga,
“Om, Ayu laper om”, katanya.
“Iya Yu, aku juga laper lagi nih, abis kerja keras sih”, jawabku.
“Mandi dulu yuk” ajakku.
Kami
bercanda-canda di kamar mandi seperti anak kecil saling menggosok dan
berebutan sabun, aku kemudian menarik tubuhnya merapat ke tubuhku. Aku
duduk di toilet dan Ayu duduk dipangkuanku dan aku mengusap2 pahanya.
“Kamu cantik sekali, Yu”, rayuku.
Tanganku
pindah ke bukit memeknya mempermainkan jembutnya yang lebat. Aku bisa
melakukan itu karena ayu mengangkangkan pahanya. Tanganku terus menjalar
ke atas ke pinggangnya.
“geli om”, katanya ketika tanganku menggelitiki pinggangnya.
Ayu menggeliat2 jadinya. Segera aku meremes2 toketnya.
”toket kamu besar ya Yu, kenceng lagi”, kataku.
“om suka kan”, jawabnya.
“ya
Yu, aku suka sekali setiap inci dari tubuhmu”, jawabku sambil terus
meremes2 toketnya. Aku kemudian mencium bibirnya. Akhirnya usailah
kemesraan di kamar mandi. Kami saling mengeringkan badan, dengan masih
bertelanjang bulet, aku menyiapkan sarapan buat kita ber 2. Indomi rasa
presiden ja ya Yu”.
“Ya abis iklannya indomi dipake ma capres kan”.
“Bisa aja si om, boleh deh, Ayu suka kok apa aja, asal om yang sediain”.
“Ih manjanya”. “Tapi om suka kan Ayu manja2 ma om”.
“Suka banget Yu”.
“ayu tinggal ma om ya, boleh ya om”.
“Nanti
om dituduh melarikan anak dibawah umur lagi ma ortu kamu, kan repot
kalo dilaporkan polisi sgala. Ayu bole kok kapan aja mo nginep disini”.
Ayu diem saja, kulihat ada raut kekecewaan diwajahnya.
“Jangan kecewa dong sayang, aku buatin dulu ya indomi rasa presidennya”. Dia kembali tersenyum.
Cantik
sekali Ayu, wajahnya yang tanpa riasan sama sekali tampak cantik segar
dan muda sekali. aku langung on lagi ngeliatnya. Segera aku menyiapkan
sarapan.
“Kamu mo minum apaan Yu, ada teh kopi atau susu. Kalo susu mah kamu dah punya ya, besar lagi”.
“Oom”, katanya manja.
Aku
nyiapin tehm manis ja buat aku dan dia. Setelah indominya mateng, aku
tambahin bawang goreng, sedikit kecap asin dan roiko penedap rasa.
“Om enak banget indomi bikinan om, kalo dirumah bikinan pembokat gak seenak bikinan om”.
“Kalo suka ya tambah lagi ya, nanti aku bikinin lagi”.
“enggak lah om, ni kan ukuran jumbo, semangkok juga ayu dah kenyang”.
“semalem kan ukuran jumbo yang masuk, dah kenyang juga”.
“O kalo yang itu masi pengen berkali2 lagi”.
“Haah, berkali2 lagi”.
“Iya
om, abis nikmat banget si, abis sarapan maen lagi ya om”. Luar biasa
napsunya ni abg pikirku, ya gak apalah, malah aku bisa nikmati ayu
terus2an.
Di
kamar, ayu sudah berbaring diranjang. kontolku yang belum diapa2in
sudah ngaceng berat. Aku segera mengecup bibirnya, beralih ke lehernya
dan kemudian turun ke toketnya. toketnya kuremes2, ayu terengah,
napsunya berkobar lagi. pentilnya ku emut2 sambil meremas toketnya.
Tanganku satunya menjalar kebawah, menerobos lebatnya jembutnya dan
mengilik2 itilnya.
“aakh om, pinter banget ngerangsang Ayu”, erangnya.
Ayu
mengangkangkan pahanya supaya kilikannya di itilnya makin terasa.
Kilikan di itilnya membuat ayu makin liar. Tangannya mencari kontolku,
diremes dan kepalanya dikocok2. Ayu bangkit. kontolku yang tegak berdiri
dengan kerasnya. langsung diraih dan dijilati. Pertama cuma kepalanya
yang dimasukkan ke mulutnya dan diemut2. Aku meraih pantatnya dan
menarik ayu menelungkup diatasku. Aku mulai menjilati memeknya, ayu
menggelinjang setiap kali aku mengecup bibir memeknya. Dengan kedua
tangan, aku membuka memeknya pelan2, aku menjilati bagian dalam bibir
memeknya. Ayu melepaskan emutannya di kontolku dan mengerang hebat,
“om aakh”. Pantatnya menggelinjang sehingga mulutku melekat erat di memeknya.
“Terus om aakh”, erangnya lagi.
itilnya
yang menjadi sasaran berikutnya, ayu makin mengerang keenakan. memeknya
makin kebanjiran lendir yang terus merembes, soalnya ayu udah napsu
banget. Cukup lama aku mengemut itilnya dan akhirnya
“Om, Ayu nyampe om, aakh”, erangnya.
“om nikmat banget deh, belum dientot udah nikmat begini om”. Ayu memutar badannya kesamping dan berbaring disebelahku.
Aku mencium bibirnya. Kemudian ayu kunaiki, kutancapkan kontolku kememeknya dan kudorongnya masuk pelan2,
“Om, enak, masukin semuanya om, teken lagi om, akh”, erangnya merasakan nikmatnya kontolku nancep lagi di memeknya.
Aku
mengenjotkan kontolku keluar masuk, ketika sudah nancep kira2
separonya, aku menggentakkan pantatku kebawah sehingga langsung aja
kontolku ambles semuanya di memeknya.
“Om, aakh”, erangnya penuh nikmat.
aku mengenjotkan kontolku keluar masuk makin cepet, sambil menciumi bibirnya sampe akhirnya,
“Om,
Ayu nyampe lagi om, ooh”, ayu mengejang2 saking nikmatnya. memeknya
otomatis ikut mengejang2. Aku meringis2 keenakan karena kontolku
diremes2 memeknya dengan keras, tapi aku masih perkasa.
Kemudian
aku mencabut kontolku dan minta ayu nungging. Aku menciumi kedua
bongkahan pantatnya, dengan gemas aku menjilati dan mengusapi pantatnya.
Mulutku terus merambat ke selangkangannya. Ayu mendesis merasakan
sensasi waktu lidahku menyapu naik dari memeknya ke arah pantatnya.
Kedua jariku membuka bibir memeknya dan aku menjulurkan lidah menjilati
bagian dalem memeknya. Ayu makin mendesah gak karuan, tubuhnya
menggelinjang. Ditengah kenikmatan itu, aku dengan cepat mengganti lidah
dengan kontolku. Ayu menahan napas sambil menggigit bibir ketika ******
besarku kembali nancep di memeknya.
“Om”, erangnya ketika akhirnya kontolku ambles semuanya di memeknya.
Aku
mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk, mula2 pelan, makin lama makin
cepat dan keras. Ayu kembali mendesah2 saking enaknya. toketnya
kuremes2 dari belakang, tapi enjotan kontolku jalan terus. Ditengah
kenikmatan, aku mengganti posisi lagi, aku duduk di kursi dan ayu duduk
dipangkuanku membelakangiku. kontolku sudah nancep semuanya lagi di
memeknya. Ayu menolehkan kepalanya sehingga aku langsung melumat
bibirnya. Ayu semakin cepat menaik turunkan badannya sambil terus ciuman
dengan liar.
Aku
gak bosen2nya ngeremes toketnya. Pentilnya yang sudah keras itu
kuplintir2. Gerakannya makin liar saja, ayu makin tak terkendali
menggerakkan badannya, digerakkannya badannya turun naik sekuat tenaga
sehingga kontolku nancep dalem banget. “Om Ayu dah mau nyampe lagi om,
aduh om, enak banget”, erangnya. Tau ayu udah mau nyampe, aku mengangkat
badannya dari pangkuanku sehingga kontolku yang masih perkasa lepas
dari memeknya. “Kok brenti om”, tanyanya protes.
Ayu
kutelentangkan lagi diranjang, aku naiki dia dan kembali kutancepkannya
kontolku kedalam memeknya. Dengan sekali enjot, kontolku sudah ambles
semuanya. Aku mulai mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan cepat.
memeknya mulai berkontraksi, mengejan, meremes2 kontolku, tandanya ayu
dah hampir nyampe. Aku makin gencar mengenjotkan kontolku, dan
“Om, Ayu nyampe om, akh”, jeritnya.
Akupun merasakan remesan memeknya karena nyampe. enjotanku makin cepat saja sehingga akhirnya,
“Yu…” aku berteriak menyebut namanya dan pejuku ngecret dengan derasnya di memeknya.
“Om, nikmat banget ya, lagi ya om”, tanyanya.
“istirahat dulu ya Yu, kamu kok gak puas2 si, aku cape juga nih nggelutin kamu”, jawabku.
Aku mencabut kontolku dan terkapar disebelahnya. Tak lama kemudian aku kembali terlelap karena lemes dan nikmat.
Aku
terbangun, dah ampir tengah hari. kulihat Ayu masi terkapar dengan
lelapnya. Toketnya yang membusung bergerak turun naik seiring dengan
tarikan napasnya. Kkinya pada posisi mengangkang sehingga memeknya
terkuak diantara kerimbunan jembutnya. Memek yang barusan memberikan
kenikmatan tak terhingga bagiku karena jepitan pada kontolku. Memandangi
tubuhnya pada posisi menantang seperti itu, napsuku naik lagi, kontolku
kembali mulai mengeras. Ayu masih terbaring di ranjang. aku mandi
membersihkan diriku, selesai mandi kulihat ayu dah terbangun.
“enak banget tidurnya Yu”.
“Ayu cape banget om, om kok mandi gak ajak2 Ayu”.
“Abis bobonya pules banget, jadi aku gak bangunin kamu. Dah siang ni, mo cari makan gak, aku laper”.
“Ayu
juga laper om, mi presidennya dah abis buat maen tadi pagi, kudu diisi
batere baru ni, pasti om masi mau maen ma Ayu lagi kan”.
“Tau aja kamu, dah mandi sana”.
“Ayu gak bawa ganti om, masak pake baju yang semalem”.
“Mo pake bajuku, kegedean gak”. Ayu tubuhnya imut, sehingga kalo pake pakeanku pastinya lah kedodoran.
“Gini deh, abis mandi ya terpaksa kamu pake lagi baju itu. Aku anter kamu pulang buat tuker baju, baru kita pergi cari makan”.“Ayu tapi masi mo disini om”.
“Boleh,
kamu boleh ja disini selama kamu mau, tapi kan kamu gak mo pake baju
yang semalem”. Ayu segera masuk kamar mandi membersihkan diri, selesai
mandi dia mengenakan pakean yang semalem, kulihat dalemannya cuma
dimasukkan kantong plastik.
“Yu om, buruan, gatel2 ni, pake baju yang esemalem”. Rumah Ayu gak jauh dari apartmentku.
“Om,
brentinya jauhan dari rumah ya, ntar keliahatan ma pembantu lagi Ayu om
anter pulang”. Aku berhenti dibawah pohon rindang, Ayu segera menenteng
kantong plastik yang berisi dalemannya menuju rumahnya.
Cukup
lama aku menunggunya, dia keluar lagi cuma bercelana pendek dan memakai
tanktop. toketnya yang membusung nampak sangat menonjol. Aku dah pengen
menggemasi toketnya itu.
“Kamu tu seksi sekali deh Yu, pake apa aja tetep aja seksi dan cantik”.
“Kalo gak pake apa2?”
“Wah lebi lagi, merangsang. Kamu mo makan apa?”.
“Terserah om aja, abis makan Ayu om makan lagi kan”.
“So
pasti lah, kam kata kamu kita mo isis bensin buat ronde berikutnya”.
aku menuju ke mal yang terdekat dari tempat itu. Kit puter2 saja disana
mencari makan.
“Yu kamu mo aku beliin pakean?”
“Gak
ah om, pakean Ayu dah selemari dirumah”. Akhirnya aku mengajak Ayu
makan pasta di satu resto pasta Itali. Ayu doyan banget makan pasta, dia
makan semua yang aku pesan dengan lahapnya.
“Wah ngisi bensinnya banyak banget Yu”.
“Biar siap om kerjain lagi”. Pulang makan, ayu berbaring diranjang dan aku duduk disebelahnya.
“Yu, aku dah napsu lagi liat badan kamu”, kataku.
Langsung
Ayu melirik daerah kontolku, kelihatan sekali sudah mulai ngaceng
karena kelihatan menggelembung. Aku mengelus2 punggungnya, terus
tanganku pindah mengelus pahanya, merayap makin dalam sehingga menggosok
memeknya dari luar celana pendeknya.
“Gak
berasa om, lepasin dong pakean Ayu”. Aku membuka kancing celana
pendeknya dan kulorotkan, Ayu membantu dengan mengangkat pantatnya
keatas.
Ayu mengangkangkan pahanya sehingga jariku menggosok2 belahan memeknya dari luar cd.
“Ssh om”, erangnya. terus saja aku mengelus belahan memeknya dari luar cd nya.
Aku
mulai menjilati pahanya, jilatanku perlahan menjalar ketengah. Ayu
hanya dapat mencengkram sprei ketika merasakan lidahku yang tebal dan
kasar itu menyusup ke pinggir cd nya yang kusingkirkan dengan jari, lalu
menyentuh bibir memeknya. Bukan hanya bibir memeknya yang kujilati,
tapi lidahku juga masuk ke liang memeknya. Aku terus mengelus paha dan
pantatnya mempercepat naiknya napsunya. Sesaat kemudian, aku melepas cd
nya. Kembali terpampang dengan jelas .memeknya yang sudah tidak tertutup
apa-apa lagi.
Aku
mendekap tubuhnya dari belakang dalam posisi berbaring menyamping.
Dengan lembut aku membelai permukaannya yang ditumbuhi jembut yang
lebat. Sementara tanganku yang satunya mulai naik ke toketnya, menyusup
ke dalam tanktopnya, kemudian kebalik branya kemudian meremas toketnya
dengan gemas.
“Yu,
toket kamu besar dan keras. Jembut kamu lebat sekali, gak heran napsu
kamu besar ya” kataku dekat telinganya sehingga deru nafasku
menggelitik.
Ayu
hanya terdiam dan meresapi dalam-dalam elusan-elusan pada daerah
sensitifnya. Aku makin getol, jari-jariku kini bukan hanya mengelus
memeknya tapi juga mulai mengorek-ngoreknya, tanktop dan branya dah
kulepas sehingga aku dapat melihat jelas toketnya dengan pentil yang
sudah mengeras. Tak lama kemudian cd nya pun menyusul kulepaskan, ayu
dah tlanjang bulet siap menampung kontolku lagi didalem memeknya. Ayu
merasakan ****** keras di balik celanaku yang kugesek-gesek pada
pantatnya. Aku sangat bernafsu melihat toketnya yang montok itu, aku
meremas-remas dan terkadang memilin-milin pentilnya.
Ketika
aku menciumi lehernya, nafasku sudah memburu, bulu kuduknya merinding
waktu lidahku menyapu kulit lehernya disertai kecupan. Ayu hanya bisa
meresponnya dengan mendesah dan merintih, bahkan menjerit pendek waktu
remasanku pada toketnya mengencang atau jariku mengebor memeknya lebih
dalam. Kecupanku bergerak naik menuju mulutnya meninggalkan jejak berupa
air liur dan bekas gigitan di permukaan kulit yang dilalui.
Bibirku
akhirnya bertemu dengan bibirnya menyumbat erangannya, aku menciuminya
dengan gemas. Aku bergerak lebih cepat dan melumat bibirnya. Mulutnya
mulai terbuka membiarkan lidahku masuk, aku menyapu langit-langit
mulutnya dan menggelitik lidahnya dengan lidahku sehingga lidahnya pun
turut beradu dengan lidahku. Kami larut dalam birahi, aku memainkan
lidahku di dalam mulutnya.
Setelah
puas berciuman, aku melepaskan dekapannya dan melepas pakeanku. Maka
menyembullah kontolku yang sudah ngaceng dari tadi. Ayu tetep saja
melihat takjub pada kontolku yang begitu besar dan berurat,
“Om,
Ayubelum pernah melihat penis sebesar dan sepanjang penis om”. Ayupun
pelan-pelan meraih kontolku, tangannya tak muat menggenggamnya.
“Ayo
Yu, emutin kontolku” kataku. Kubimbing kontolku dalam genggamanku ke
mulutnya. ayu terus memasukkan lebih dalam ke mulutnya lalu mulai
memaju-mundurkan kepalanya.
Selain mengemut Ayu mengocok ataupun memijati biji pelirnya.
“Uaahh..
ennakk banget, kamu udah pengalaman yah” ceracauku menikmati emutannya,
sementara tanganku yang bercokol di toketnya sedang asyik memelintir
dan memencet pentilnya.
Tangan
kananku tetap saja mempermainkan memek dan itilnya. Ayu menggelinjang
gak karuan, tapi kontolku tetap saja diemutnya. Ayu hanya bisa melenguh
tidak jelas karena mulutnya penuh dengan kontolku yang besar.
“Yu, kita mulai aja ya. Aku udah gak tahan nih pengen menikmati memek kamu lagi”, kataku.
Aku
menelentangkan Ayu, aku mengambil posisi ditengah kangkangannya,
kontolku yang besar dan keras kuarahkan ke memeknya yang sudah makin
basah. Ayu menggeliat2 ketika merasakan betapa besarnya penisku yang
menerobos masuk memeknya pelan2. memeknya berkontraksi kemasukan penis
gede itu.
“Yu, memek kamu peret banget”, kataku sambil terus menekan masuk kontolku pelan2.
“abis
penis om besar sekali. Memek Ayu baru sekarang kemasukan yang sebesar
penis om, masukin terus om, nikmaat banget deh rasanya”, jawabnya sambil
terus menggeliat.
Setengah
kontolku telah masuk. Dan satu sentakan berikutnya, seluruh kontolku
telah ada di dalam memeknya. Ayu hanya memejamkan mata dan menengadahkan
muka saja karena sedang mengalami kenikmatan tiada tara. Aku mulai
mengenjotkan kontolku keluar masuk dengan pelan, makin lama makin cepat
karena enjotannya makin lancar. Terasa memeknya mengencang meremas
kontolku, nikmat banget deh. Tangankua mulai bergerilya ke arah
toketnya. toketnya kuremas perlahan, seirama dengan enjotan kontolku di
memeknya. Ayu hanya menoleh ke kanan dan ke kiri, Pinggulnya mengikuti
goyangan pinggulku.
kontolku
terus saja kukeluar masukkan mengisi seluruh relung memeknya. Sambil
mengenjotkan kontolku, aku mengemut pentilnya yang keras dengan
lembut.Kumainkan pentil kanan dengan lidahku, namun seluruh permukaan
bibirku membentuk huruf O dan melekat di toketnya. Ini semua membuat ayu
mendesah lepas, tak tertahan lagi. Aku mulai mempercepat enjotannya.
Ayu makin sering menegang, dan merintih, “Ah… ah…” Dalam enjotannya yang
begitu cepat dan intens, ayu menjambak rambutku,
“Aaahhh om, Ayu nyampee,” lenguhan panjang dan dalam keluar dari mulutnya. Ayu udah nyampe.
Tangannya
yang menjambak rambutku itu pun terkulai lemas. Aku makin intens
mengenjotkan kontolku. Bibirnya yang tak bisa menutup karena menahan
kenikmatan itu pun kulumat, dan ayu membalasnya dengan lumatan juga.
Kami saling berpagut mesra sambil bergoyang. Tangan kananku tetap berada
ditoketnya, meremas-remas, dan sesekali mempermainkan pentilnya. Terasa
memeknya mencengkeram penis gedeku.
“Uhhh,” aku mengejang.
Satu pelukan erat, dan sentakan keras, kontolku
menghujam keras ke dalam memeknya, mengiringi muncratnya pejuku. Tepat
saat itu juga ayu memelukku erat sekali, mengejang, dan menjerit,
“Aahhh”. Kemudian pelukannya melemas. Ayu nyampe untuk kedua kalinya, namun kali ini berbarengan dengan ngecretnya pejuku.
Setelah dengusan napas mereda, aku mencabut kontolku dari memeknya dan terkapar disebelahnya.
“om,
penis om lemes aja udah gede, gak heran kalo ngaceng jadi gede banget.
Bener kata temen Ayu, makin gede penis yang masuk, makin nikmat
rasanya”, katanya.
“memangnya penis cowok kamu kecil ya Yu”, tanyanya.
“Gede sih om, tapi gak segede penis om, tapi nikmat banget deh”, jawabnya sambil menguap.
Tak
lama kemudian ayu kembali terlelap. Ayu terbangun karena hpnya bunyi,
sms dari Ana rupanya, ngingetin kalo mereka akan kumpul malem ini untuk
blajar bersama.
“Dari sapa Yu”.
“Ana
om, ngingetin buat blajar bersama di tempat Ana malem ini. Udahan deh
nikmatnya ya om, kapan Ayu ngerasain nikmat kaya gini lagi om”.
“Kapan
aja kamu mau, aku siap kok Yu, aku juga nikmat banget deh ngentotin
kamu. Kamu yang paling nikmat dari semua abg yang pernah aku entotin”.
Ayu bangkit dari ranjang menuju kamar mandi.
Gak
lama kemudian dia sudah keluar dari kamar mandi dan giliranku untuk
membersihkan diri. Setelah rapi berpakaian, aku mengantarkan Ayu kembali
ke rumahnya, Ayu mengambil buku2 yang diperlukan untuk belajar bersama,
aku mengantarkannya ke tempat Ana.
“Om,
nanti jam 9an jemput Ayu lagi ya, Ayu masi pengen ngerasain nikmat ma
om lagi, bole ya om”. Wah hebat banget ni akak, gak ada puasnya.
“Ya deh, nanti aku tunggu kamu disini ya, aku sms kamu deh kalo dah sampe”.
“Nanti
Ayu sms om juga deh kalo dah mo selesai blajarnya, biar om gak nunggu
kelamaan. Kalo dah malem kan jalannya gak macet om ke tempat Ana”.
Jam
9, aku dah standbye deket tempatnya ana, ayu dah sms aku beberapa waktu
yang lalu ngasi tau bahwa dia dah selesai blajarnya. Aku mengajak ayu
ke pantai, menikmati udara laut yang segar. Bosen kalo ditempatku terus.
“Kamu dah makan Yu”.
“Udah om, om dah makan”.
“Ya udah dong sayang”.
“Ih om mulai deh nggombalin Ayu, pake sayang2an segala. Kok kita kesini si om, Ayu kan pengen ngerasain nikmat lagi ma om”.
“Bosen ditempatku terus Yu, kita ke motel aja yuk, deket sini ada kok”. Aku langsung mengrahkan mobil menuju ke motel.
Mobil
masuk garasi dan petugas menutup rolling doornya. Aku menggandeng Ayu
naik ke lantai 2. Gak lama kemudian petugas menagih biaya kamar, aku
membereskannya. Ayu heran melihay banyaknya kaca sekeliling ruang dan
dilangit2.
“Buat apa kaca sebanyak ini om”.
“Kan
sensasinya beda Yu, lagi maen sembari melihat kita yang lagi maen”. Ayu
membuka pakaiannya dan hanya mengenakan daleman yang tipis berbaring
diranjang, akupun segera melepas pakaianku meninggalkan cd nya saja dan
berbaring disebelahnya.
kemudian
aku mulai meremas-remas pantatnya dengan gemas. setelah itu tanganku
mulai menyusup ke dalam cdnya dan meremas kembali pantatnya dari dalam.
Kemudian, aku mengangkat satu kakinya dan menahannya selagi tanganku
satunya meraih memeknya.
“Ohh.. om,” rintihnya.
Jariku
dengan lincah menggosok-gosok lubang memeknya yang mulai basah.
Nafasnya juga mulai cepat dan berat. Aku membuka cdnya dan membuka
lebar-lebar pahanya sehingga memeknya terpampang lebar untuk dijelajahi
oleh tanganku. dengan sigap tanganku kembali meraih memeknya dan
meremasnya. Aku menjilati telinganya ketika tanganku mulai bermain
diitilnya. Napsunya sudah tak tertahankan lagi. Ayu mulai mendesah-desah
tak keruan. Jilatan maut di telinganya menambah nafsunya. Aku terus
menekan-nekan itilnya dari atas ke bawah. ayu meracau tak karuan. “Ahh..
Shh.. om” desahnya bernafsu.
Jariku
dengan lihai mengggosok-gosok dan menekan itilnya dengan berirama.
desahannya berubah menjadi rintihan kenikmatan. Tak sampai 15 menit
kemudian, ayu nyampe.
“om,
nikmat banget, belum dientot saja sudah nikmat,” desahnya, tangannya
meremas tanganku yang sedang bermain di itilnya dengan bernafsu.
Aku
merentangkan kedua pahanya. Kujilat bibir memeknya, rasa menggelitik
yang luar biasa menyerang tubuh Ayu. Jilatanku menjalar ke itilnya,
kugigit lembut itilnya yang kian merangsang napsunya. Ayu melenguh keras
disertai jeritan-jeritan kenikmatan yang seakan menyuruh aku untuk
terus dan tak berhenti. Melihat reaksinya, aku terus menggesekan jariku
di liang memeknya yang sudah membanjir. Tak kuasa menahan nikmat, ayu
pun mendesah keras terus-menerus. Ayu meracau tidak beraturan. Kemudian
memeknya mengeluarkan cairan deras bening, ayu nyampe untuk kedua
kalinya.
“om, ooh”, lenguhnya.
Aku
membuka branya dan meremas toketnya dengan sangat keras. Ayu melenguh
sakit, kemudian pentilnya yang menjadi sasaran berikutnya, kupilin dan
kucubit pelan. Napsunya kembali berkobar, memeknya kembali membasah,
“om,
entotin Ayu sekarang, Ayu udah napsu banget om”, erangnya. Akupun
mencopot cdku, penis besarku sudah ngaceng berat mengangguk2. Aku
menggesekkan kepala kontolku ke bibir memeknya yang sudah basah. Ayu
merasakan sensasi lebih daripada jilatan lidahku di memeknya sebelumnya
hingga Ayu merintih keras saking nikmatnya.
“Ahh! om.. Ohh.. Entotin Ayu” racaunya.
Dengan
perlahan aku memasukkan kepala penis ke dalam memeknya, segera aku
menyodok-nyodok kontolku dengan kuat dan keras di memeknya. Rasanya
nikmat sekali. Aku mendesah terus-menerus karena kerapatan dan betapa
enaknya memeknya. kontolku yang panjang dan besar terasa menyodok bagian
terdalam memeknya hingga membuatnya nyampe lagi. “om, Ayu nyampe om,
aakh nikmatnya”, erangnya.
Kemudian
aku membalikkan badannya yang telah lemas dan menusukkan kontolku ke
dalam memeknya dari belakang. Posisi doggie ini lebih nikmat karena
terasa lebih menggosok dinding memeknya yang masih sensitif. Akhirnya
setelah menggenjotnya selama setengah jam, aku ngecret didalam memeknya.
Pejuku terasa dengan kuat menyemprot dinding memeknya. aku
menjerit-jerit nikmat dan badanku mengejang-ngejang. Aku dengan kuat
meremas toketnya dan menarik-narik pentilnya. Setelah reda, aku
berbaring di sebelahnya dan menjilati pentilnya. Pentilnya kusedot-sedot
dengan gemas. Aku ingin membuatnya nyampe lagi.
Tanganku
kembali menjelajahi memeknya, namun kali ini jariku masuk ke dalam
memeknya. Aku menekan-nekan dinding memeknya. Ketika sampai pada suatu
titik, badannya mengejang nikmat dan aku kembali menggosok-gosok daerah
rawan itu dan menekannya terus menerus. itulah G-Spot. Ayu tidak
bertahan lama dan akhirnya nyampe lagi untuk kesekian kalinya. Badannya
mengejang dan memeknya kembali berlendir.
“om nikmat banget deh malem ini”, katanya.
“Masi mo lagi kan sayang”. “Kalo om masi kuat ya mau aja”.
Aku
mencium bibirnya. ayu menyambut ciumankua dengan napsu juga, bukan cuma
bibir yang main, lidah dan ludah pun saling belit dan campur baur
dengan liarnya. Sebelah kakinya ngelingker di pinggulku supaya lebih
mepet lagi. Tanganku mulai main, menjalari pahanya. Tanganku terus
menjalar sampai menyentuh celah di pangkal pahanya. memeknya
kugelitik-gelitik. Ayu menggelepar merasakan jari-jariku yang nakal.
Bibir kulepas dari bibirnya.
“Hmmhhh…enak,
om.” jeritnya. jari-jariku tambah nakal, menusuk lubang memeknya yang
sudah berlendir dan mengocoknya. Ayu tambah menjerit-jerit.
“om…hhh…masukkin
penisnya om, Ayu udah nggak tahan..hhhh…hhh…” Aku segera memposisikan
diatasmya yang sudah telentang mengangkang. kontolku ditancapkan ke
memeknya, ayu melenguh keenakan,
“om penis om nikmat banget deh”. penis kudorong lagi sampai mentok.
“Om..oohhh..nikmatnya” jeritnya. penisku kukocok keluar masuk memeknya.
ayu
mulai mengejang-ngejang lagi dan bibirnya tak henti-henti menyuarakan
kenikmatan. Kurang lebih dua puluh menitan akhirnya aku ngecret. Ugh,
rasanya enak bener. pejuku berhamburan keluar, bermuncratan dan
menembak-nembak didalam memeknya. Ayu sendiri sudah beberapa kali nyampe
sampe memeknya mengejang-ngejang keenakan. Lendir dari memeknya
membanjir…meleber di paha, betis dan pantatnya. Ayu menggeletak lemas.
Aku dan dia sama-sama mandi keringat. Nafasnya terengah-engah tak
beraturan. dia merebahkan badannya di sampingku.
“Om, dah waktunya pulang, sedih ya, tapi Ayu besok mesti sekolah lagi, pengen nangis deh om”.
“Jangan nangis sayang, masi banyak waktu laen kok buat kita berdua”, aku menenangkan diri.
Setelah
bebersih, kita meninggalkan motel dan aku mengantarkan Ayu pulang. Luar
biasa hari ini, lemes rasanya aku nggelutin Ayu seharian, tapi
nikmatnya top markotop
Baca juga : Prediksi Togel Singapore Rabu
Mau nonton video bokep???klik disini <-------
Link alternatif AGEN JUDI ONLINE QQPUMA :👇
www.uangbola.com
www.qqpuma1.com
www.qqpuma2.com
www.qqpuma3.com
versi mobile/android/handphone
m.uangbola.com
m.qqpuma1.com
m.qqpuma2.com
m.qqpuma3.comSilahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Comments
Post a Comment