Cerita Sex ML Dengan Model Cantik
Update
terbaru Cerita Sex Dewasa, Pada kisah Cerita Seks bergambar kali ini
yang berjudul Suami Pinjaman, saya telah menyediakan cerita HOT
pengalaman pribadi maupun orang lain lengkap dengan gambar seksi
peningkat nafsu birahi anda. Selamat membaca.
Bandar judi pulsa-Pagi hari. Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.
Silahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Bandar judi pulsa-Pagi hari. Aku baru saja bangun tidur. Udara terasa segar setelah Jakarta diguyur hujan deras semalaman. Kukenakan kaos oblong tanpa lengan dan celana pendek ketat yang menampakkan lekuk-lekuk pantatku yang begitu menggiurkan. Aku berjalan ke halaman depan.
"Aha...
Koran baru sudah datang", kataku dalam hati melihat surat kabar pagi
terbitan hari ini tergeletak di dekat pintu pagar. Kuambil surat kabar
itu. Langsung aku duduk di kursi di teras sambil membacanya. Sebagai
mahasiswa fakultas ekonomi aku sangat menyukai berita-berita tentang
perekonomian Indonesia termasuk krisis ekonomi berkepanjangan yang
tengah melanda Indonesia. Kubolak-balik halaman-halaman surat kabar.
Mataku tertumbuk pada sebuah iklan satu kolom yang cukup mencolok.
"Dicari,
gadis berusia 17 sampai 25 tahun. Wajah dan penampilan menarik.
Bertubuh ramping. Tinggi minimal 165 cm dengan berat yang sesuai. Dapat
bergaya. Berminat untuk menjadi foto model. Peminat diharapkan datang
sendiri ke **** (edited) Agency, Jl. Cempaka Putih **** (edited),
Jakarta Pusat."
"Aku
bisa diterima apa nggak ya?" Aku bertanya dalam hati. Memang sih,
kupikir-pikir aku memenuhi syarat-syarat yang diminta. Usiaku baru
menginjak 20 tahun. Tubuhku ramping dengan tinggi 170 cm, seimbang
dengan ukuran dadaku yang di atas rata-rata wanita seusiaku. Wajahku
cantik. Teman-temanku bilang aku perpaduan antara Desy Ratnasari dan
Maudy Kusnadi. Tapi menurutku sih mereka terlalu memujiku
berlebih-lebihan.
Ah,
coba-coba saja aku melamar. Siapa tahu aku diterima jadi foto model.
Kan lumayan buat menambah penghasilan. Aku masuk ke dalam rumah, ke
kamarku. "Pakai baju apa ya enaknya?" batinku. Ah ini saja. Kukenakan
blus biru muda dan celana panjang jeans belel yang cukup ketat yang baru
saja beberapa hari yang silam kubeli di Cihampelas, Bandung.
Mobil
Feroza yang kukendarai memasuki jalan yang disebut dalam iklan. Ah,
mana ya nomor **** (edited)? Nah ini dia. Rumahnya sih cukup mentereng.
Di halamannya terpampang papan nama "**** (edited) Agency Photo Studio
& Modelling. Menerima anggota baru." Wah benar ini tempatnya.
Kuparkir mobilku di pinggir jalan.
Di
sana sudah banyak bertengger mobil-mobil lain. Aku masuk ke dalam.
Astaga! Di dalam sudah banyak cewek-cewek cantik. Pasti mereka juga
adalah pelamar sepertiku. Sejenak mereka memandangku ketika aku masuk.
Mungkin mereka kagum melihat kecantikan wajahku dan kemolekan tubuhku.
Kucari tempat duduk yang kosong setelah sebelumnya mendaftarkan diriku
di meja pendaftaran.
Gila,
hampir semua tempat duduk terisi. Nah, itu dia ada satu yang kosong di
sebelah seorang cewek yang cantik sekali, keturunan Indo. Wajahnya mirip
Cindy Crawford. Kelihatannya ia sebaya denganku. Tapi astaga, ia
memakai baju yang berdada rendah alias "you can see," dan rok jeans mini
yang cukup ketat, sehingga menampakkan pangkal payudaranya yang
berukuran cukup besar. Ia nampak memandangku dan tersenyum.
Melihatnya
aku menjadi minder. Wah, sainganku ini top sekali. Apakah mungkin aku
terpilih menjadi foto model di sini? Satu persatu para pelamar dipanggil
ke ruang pengetesan, sampai si Indo di sampingku tadi dipanggil juga.
Semua pelamar yang sudah dites keluar lewat pintu lain. Akhirnya namaku
dipanggil juga.
"Hanny K**** (edited) dipersilakan masuk ke dalam."
Aku pun masuk ke dalam dan disambut oleh seorang pria bertubuh agak gemuk.
"Kenalkan
aku Adolf, direktur sekaligus pemilik agensi ini. Siapa nama kamu tadi?
Oh ya, Hanny, nama yang bagus, sebagus orangnya. Sekarang giliran kamu
dites. Coba kamu berdiri di sana."
Aku
pun menurut saja dan menuju tempat yang ditunjuk oleh Adolf, di bawah
lampu sorot yang cukup terang dan di depan sebuah kamera foto.
Mau nonton video bokep???klik disini <-------
"Coba
kamu lihat-lihat contoh-contoh foto ini. Pilih lima gaya di antaranya.
Aku akan mengetes apakah kamu bisa bergaya. Jangan malu-malu, don't be
shy!" kata Adolf sembari memberiku sebuah album foto. Aku melihat
foto-foto di dalamnya. Ah ini sih seperti gaya foto model di
majalah-majalah! Mudah amat! Lalu aku memilih lima gaya yang menurutku
bagus. Setelah itu, jepret sana, jepret sini, lima gaya sudah aku
berpose dan dipotret. Tapi Adolf belum mempersilakan aku keluar ruangan.
Dia kelihatannya seperti berpikir sejenak.
"Nah, sekarang, Han. Coba kamu buka kancing-kancing bagian atas blus kamu. Nggak usah malu. Biasa-biasa aja lah!"
Kupikir
tak apa-apa lah kali ini. Kubuka beberapa kancing atas blusku sehingga
terlihat BH yang kupakai. Mata Adolf sekilas berubah saat melihat
pangkal payudaraku yang montok. Lalu aku dipotret lagi dengan pose-pose
yang sensual.
"Nah, begitu kan yahud. Sekarang coba buka baju kamu semuanya."
Wah! Ini sih mulai kelewatan!
"Ayolah, jangan malu-malu!"
Sebenarnya dalam hati aku menolak. Akan tetapi biarlah, karena aku sejak kecil selalu mengidam-idamkan ingin menjadi foto model.
Dengan
perlahan-lahan kutanggalkan blus dan celana panjangku. Mata Adolf tanpa
berkedip memandangi tubuh mulusku yang hanya ditutupi oleh BH dan
celana dalam. Aku sedikit menggigil kedinginan hanya berpakaian dalam di
ruangan yang ber-AC ini. Namun Adolf tidak mengindahkannya. Ia malah
menyuruhku menanggalkan busana yang masih tersisa di tubuhku. Ah, gila
ini! Tapi cueklah, hanya berdua ini! Lalu dengan membelakangi Adolf,
kulepas BH-ku. Kusilangkan tanganku di dada menutupi payudaraku.
"Han, masak kamu balik badan begitu. Bagaimana aku bisa mengetesmu."
Aku membalikkan tubuh menghadap Adolf. Adolf menyuruhku menurunkan tangan yang menutupi payudaraku. Adolf terpana menyaksikan payudaraku yang
montok dan berisi dengan puting susunya yang tinggi menantang berwarna
kecoklatan segar, tanpa tertutup oleh selembar benang pun. Aku menjadi
risih pada pandangan matanya. Adolf menyuruhku melepas celana dalamku.
Ia semakin melotot melihat bagian kemaluanku yang ditumbuhi oleh
rambut-rambut halus yang masih tipis. Sekilas kulihat kemaluan di balik
celana panjangnya menegang.
"Nah,
sekarang kamu diam di situ. Akan kuukur tubuhmu, apakah memenuhi
syarat", kata Adolf sambil mengambil meteran untuk menjahit. Pertama
kali dia mengukur ukuran vital dadaku. Ia melingkarkan meterannya
melalui payudaraku. Dengan sengaja tangan Adolf menyentil puting susuku
sebelah kanan sehingga membuatku meringis kesakitan. Tapi aku diam
merengut saja.
"Kamu beruntung memiliki payudara yang indah seperti ini", kata Adolf sambil mencolek belahan payudaraku.
"Nah, sudah selesai sekarang." Aku merasa lega. Akhirnya selesailah pelecehan seksual yang terpaksa kuterima ini.
"Jadi saya sudah boleh keluar?" tanyaku.
"Eit! Siapa bilang kamu sudah boleh keluar?! Nanti dulu, manis!"
Wah, kacau! Apa gerangan yang ia inginkan lagi?
"Susan!" Adolf memanggil seseorang.
Seorang
gadis cantik keluar dari ruangan lain, telanjang bulat. Ya ampun,
ternyata ia adalah cewek Indo yang tadi duduk di sampingku di ruang
tunggu. Payudaranya yang montok bergantung indah di dadanya, seimbang
dengan pinggulnya yang montok pula. Aku bertanya-tanya apa arti dari
semua ini.
Baca juga : LEMAS NGENTOT SEMALAMAN
"Nah,
sekarang coba kamu lihat, Hanny. Susan ini adalah satu-satunya pelamar
yang berhasil terpilih. Mengapa? Sebab ia cocok dengan profil foto model
yang saya inginkan untuk proyek kalender bugil yang akan saya edarkan
di luar negeri. Kalo kamu ingin berhasil seperti Susan, kamu harus
berani seperti dia, Han", kata Adolf sambil menunjuk ke arah gadis
cantik yang bugil itu. Astaga! Batinku. Aku harus dipotret bugil.
Bagaimana pandangan orang-orang terhadapku nanti apabila foto-foto
telanjangku sampai dilihat orang-orang banyak?! Tapi kan cuma diedarkan
di luar negeri?!
"Baiklah,
tapi kali ini aja ya", aku menyanggupinya. Akhirnya aku dipotret dalam
beberapa pose. Pose yang pertama, aku disuruh berbaring tertelentang
dengan pose memanjang di atas ranjang, dengan membuka pahaku
lebar-lebar, sehingga menampakkan kemaluanku dengan jelas. Pose kedua,
aku duduk mengangkang di tepi ranjang sementara Susan menjilati liang
kemaluanku. Pose ketiga, aku dalam keadaan berdiri, sedangkan Susan
dengan lidahnya yang mahir mempermainkan puting susuku.
Pose
keempat, aku masih berdiri, sementara Susan berdiri di belakangku dan
berbuat seolah-oleh kami berdua sedang bersenggama. Susan berperan
sebagai seorang pria yang sedang menghujamkan batang kemaluannya ke
dalam liang kewanitaanku, sedangkan tangannya meremas-remas kedua belah
payudaraku yang indah. Dan aku diminta memejamkan mataku, seakan-akan
aku sedang terbuai oleh kenikmatan yang tiada taranya. Semua itu adalah
pose-pose yang membangkitkan nafsu birahi bagi kaum pria namun amat
memuakkan bagi diriku.
Tiba-tiba
kurasakan kedua belah payudaraku diremas-remas dengan lebih keras,
bahkan lebih kasar. Aku meronta-ronta kesakitan. Aku menoleh ke
belakang. Astaga! Ternyata yang di belakangku sudah bukan Susan lagi,
melainkan Adolf yang sekarang tengah mempermainkan payudaraku dengan
seenaknya! Entah Susan sudah ke mana perginya.
"Jangan,
Pak! Jangan!" Aku memberontak-berontak sebisa-bisanya. Tapi semua itu
tidak ada hasilnya. Tangan Adolf lebih kuat mendekapku kencang-kencang
sampai aku hampir tidak bisa bernafas.
"Kamu
memang benar-benar cantik, Hanny", kata Adolf sambil mencium tengkukku
sementara tangannya masih terus merambah kedua bukit yang membusung di
dadaku.
Tiba-tiba
dengan kasar, Adolf mendorongku, sehingga aku jatuh tertelentang di
sofa. Melihat tubuh mulusku yang sudah tergeletak pasrah di depannya,
nafas Adolf memburu bagai dikejar setan. Matanya melotot seperti mau
meloncat keluar melihat keindahan tubuh di depannya. Kututup payudaraku
dengan tanganku, tapi Adolf menepiskannya. Betapa belahan payudaraku
sangat lembut dan merangsang ketika mulut Adolf mulai menjamahnya.
Payudaraku yang putih bersih itu memang menggiurkan. Mulut Adolf dengan
buas menjilat dan melumat bagian puncak payudaraku, lalu mengisap puting
susuku bergantian, sehingga aku menggelinjang kegelian. Nafasku ikut
memburu kala tangan Adolf mulai merayap ke selangkanganku, meraba-raba
pahaku dari pangkal sampai lutut. Lalu betisku yang mulus itu.
Jackpot pulsa-Aku
hampir-hampir tak bisa bernafas lagi ketika mulut Adolf terus mengisap
dan menyedot puting susuku. Aku meronta-ronta. Tapi Adolf terus mendesak
dan melumat puting susuku yang runcing kemerahan itu. Seumur hidupku,
belum pernah aku diperlakukan sedemikian lupa oleh lelaki manapun, dan
kini aku harus menyerahkan diriku pada Adolf.
Adolf
mencoba mendorong batang kemaluannya masuk ke dalam liang senggamaku
yang sempit. Ia sudah tak kuat lagi membendung nafsunya yang memuncak
ketika batang kemaluannya bergesekan dengan liang kewanitaanku yang
merah terbuka. Batang kemaluan Adolf akhirnya menghujam seluruhnya ke
dalam liang kenikmatanku. Aku menjerit ketika liang kewanitaanku
diterobos oleh batang kemaluan Adolf yang tegang dan panjang. Betapa
perih ketika "kepala meriam" itu terus masuk ke dalam liang
kewanitaanku, yang belum pernah sekalipun merasakan jamahan laki-laki.
Aku
mencoba memberontak sekuat tenaga lagi. Tapi apa daya, Adolf lebih
kuat. Lagipula aku sudah lemas, tenagaku sudah hampir habis. Terpaksa
aku hanya dapat menerima dengan pasrah digagahi oleh Adolf. Dan
akhirnya, aku merasa tak kuat lagi. Setelah itu aku tak ingat apa-apa
lagi. Aku tak sadarkan diri.
Saat
aku siuman, aku menyadari diriku masih tergeletak telanjang bulat di
sofa dengan cairan-cairan kenikmatan yang ditembakkan dari batang
kemaluan Adolf berhamburan di sekujur perut dan dadaku. Sementara
kulihat ruangan itu telah kosong. Segera kukenakan pakaianku kembali dan
bergegas ke luar ruangan. Kukebut Feroza-ku pulang ke rumah dan
bersumpah tak akan pernah kembali lagi ke tempat terkutuk itu!
Baca juga : Prediksi Togel Singapore SENIN
Mau nonton video bokep???klik disini <-------
Link alternatif AGEN JUDI ONLINE QQPUMA :👇
www.uangbola.com
www.qqpuma1.com
www.qqpuma2.com
www.qqpuma3.com
versi mobile/android/handphone
m.uangbola.com
m.qqpuma1.com
m.qqpuma2.com
m.qqpuma3.comSilahkan Hubungi kami hanya di :
WA : +63 9271482383
Comments
Post a Comment